Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bahagia Itu Pilihan, Bukan Pencarian: Menemukan Bahagia Dalam Pilihan-Pilihan Kecil Dalam Hidup

19 Mei 2025   15:28 Diperbarui: 19 Mei 2025   16:50 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hidup dan Kebahagiaan (Sumber: freepik)

Bahagia: Antara Eksistensi dan Kesadaran

Apa itu bahagia? Pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, namun telah menjadi bahan perdebatan panjang dalam sejarah filsafat. 

Sejak zaman Aristoteles hingga eksistensialis modern seperti Jean-Paul Sartre, bahagia tak pernah dianggap sekadar perasaan menyenangkan yang muncul tiba-tiba. Ia lebih dalam daripada itu—bahagia adalah keadaan batin, hasil dari kesadaran, makna, dan pilihan hidup yang otentik.

Hedonia vs Eudaimonia: Kebahagiaan yang Mana?

Filsuf Yunani Kuno, Aristoteles, membedakan antara hedonia (kesenangan sesaat) dan eudaimonia (kebahagiaan sejati). 

Menurutnya, kebahagiaan sejati bukan terletak pada kenikmatan sesaat atau pencapaian duniawi semata, melainkan pada kehidupan yang dijalani dengan kebajikan dan akal sehat.

Kita hidup di era yang banyak menjual hedonia: bahagia diasosiasikan dengan traveling mewah, kepopuleran media sosial, atau kepemilikan materi. 

Namun, apakah itu sungguh kebahagiaan? Ataukah hanya ilusi yang justru menjauhkan kita dari diri sejati?

Viktor Frankl dan Makna dalam Penderitaan

Dalam buku Man’s Search for Meaning, Viktor Frankl—seorang psikiater sekaligus penyintas kamp konsentrasi Nazi—menggugat gagasan bahwa kebahagiaan harus selalu hadir dalam bentuk kenyamanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun