Jika Paris punya Arc de Triomphe yang megah, Kediri tak mau kalah dengan Simpang Lima Gumul (SLG)—monumen ikonik yang berdiri anggun di tengah pertemuan lima jalan utama.
Meski tanpa hiruk pikuk Champs-Élysées, SLG menawarkan daya tariknya sendiri: perpaduan arsitektur klasik, suasana lokal yang hangat, dan keindahan senja yang memeluk perasaan.Â
Bukan Paris, memang. Tapi jangan heran jika hati Anda justru tertambat di sini, di tanah Jawa Timur yang manis.
Sejarah Singkat SLG dan Makna yang Terkandung
Simpang Lima Gumul atau SLG mulai dibangun pada tahun 2003 dan diresmikan pada 2008. Monumen ini dirancang dengan inspirasi arsitektur Arc de Triomphe yang terkenal di Paris, Perancis.Â
SLG menjadi simbol kebanggaan warga Kediri dan Jawa Timur, sekaligus sebagai titik pertemuan lima jalan utama yang menghubungkan kawasan pusat kota.Â
Dengan bentuk yang megah, SLG mencerminkan keberanian dan kemegahan, serta semangat perjuangan yang tak kenal lelah.
Namun, di balik desain megahnya, ada makna mendalam yang terkandung dalam setiap aspek monumen ini. Angka lima yang terpatri dalam nama SLG melambangkan lima pilar penting yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Kediri: agama, budaya, pendidikan, ekonomi, dan sosial.Â
Relung-relung relief yang menghiasi dinding monumen ini juga mengandung pesan tentang sejarah dan kejayaan Kediri, yang pernah menjadi pusat peradaban besar di masa lalu.
Pesona Megah di Persimpangan Jalan