Di balik label "guru", ada tanggung jawab besar yang lebih dari sekadar membagikan tugas atau memberi nilai. Sayangnya, masih banyak ruang kelas yang hanya dipenuhi lembar kerja tanpa penjelasan, bahkan tanpa interaksi yang bermakna.
 Mengajar bukan sekadar memberi tugas atau pun pekerjaan rumah, melainkan menyentuh hati, membentuk karakter, dan menumbuhkan semangat belajar.Â
Jadi, mari kita tilik; apa saja sebenarnya ciri guru sejati yang benar-benar hadir untuk mendidik, bukan sekadar menggugurkan kewajiban?
Mengajar Lebih dari Sekadar Memberi Tugas
Mengajar bukan aktivitas mekanis. Ini bukan sekadar datang, menulis di papan tulis, lalu membagikan tugas.Â
Mengajar adalah proses hidup; interaksi dua arah antara guru dan murid yang membangun pemahaman, kepercayaan diri, dan rasa ingin tahu.
Ketika seorang guru hanya memberi tugas tanpa arahan, apalagi tanpa evaluasi yang bermakna, maka yang terjadi bukanlah pembelajaran, tapi hanya rutinitas kosong.
Akibatnya, banyak siswa yang merasa lelah, stres, bahkan kehilangan motivasi untuk sekolah. Mereka bukan tidak mau belajar, tetapi mereka kehilangan makna dari proses itu sendiri.Â
Tugas demi tugas menumpuk tanpa pemahaman, tanpa arah, tanpa kehangatan. Padahal, para guru digaji bukan untuk sekadar hadir dan memenuhi jam, tetapi untuk mengajar, mendidik, dan menghidupkan harapan anak bangsa.
Empat Tipe Guru dalam Mengajar