Terluka di Tepi Rel, Diselamatkan oleh Kasih
Di antara deru kereta dan panas terik siang hari, seekor burung hantu kecil tergeletak lemah di tepi rel. Tubuhnya ringkih, bulunya kusut, dan kakinya patah.
Tidak diketahui dari mana ia berasal, di mana induknya, atau bagaimana bisa terpisah. Namun yang jelas, hari itu menjadi awal dari kisah baru; kisah Ozzy dan penyelamatan yang penuh cinta.
Adik saya yang menemukannya langsung mengabari suami, seorang pecinta hewan yang sejak dulu memiliki naluri keibuan terhadap setiap makhluk hidup. Meski bukan dokter hewan resmi, suami saya sering merawat hewan-hewan liar yang terluka atau ditelantarkan.Â
Tanpa ragu, ia menempuh perjalanan sejauh 30 menit untuk menjemput makhluk mungil itu. Burung hantu kecil itu pun kami beri nama 'Ozzy'.
Merawat Ozzy dengan Hati
Setiba di rumah, suami saya segera memeriksa luka Ozzy. Ia membuat bidai dari bahan sederhana untuk menyangga kaki yang patah.Â
Proses membalut dilakukan dengan penuh kehati-hatian, disertai belaian lembut dan kata-kata menenangkan. Kandang sederhana tak lama disiapkannya untuk Ozzy beristirahat.Â
Setiap hari, suami saya menyuapi dan merawat Ozzy. Bahkan di malam hari, ia memastikan Ozzy tetap hangat dan merasa aman.
Hari demi hari berlalu. Ozzy yang semula hanya berdiam diri di sudut kandang mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Tatapan matanya yang dulu kosong kini berbinar. Ia belajar berdiri, lalu melompat, hingga akhirnya bisa mengepakkan sayap.