Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

CV Tak Lagi Sakti? Saatnya Bertahan Hidup Lewat Kreasi, Bukan Profesi

8 Mei 2025   06:00 Diperbarui: 8 Mei 2025   06:05 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Konten Kreator (Sumber: freepik/DC Studio)

Di tengah meningkatnya angka pengangguran, gelar akademik dan sederet pengalaman kerja tak lagi menjadi jaminan diterimanya seseorang di dunia kerja. Ribuan pencari kerja bermodal CV mentereng harus menghadapi kenyataan pahit: lowongan semakin sedikit, sedangkan persaingan kian menggila.

Namun, di balik suramnya pasar kerja formal, muncul para pejuang ekonomi kreatif yang justru menemukan jalan bertahan hidup dari ide-ide liar yang tak pernah diajarkan di bangku kuliah. 

Ini kisah tentang mereka di sekitar kita yang memilih bertahan bukan lewat profesi, melainkan lewat kreasi.

Ketika CV Tak Lagi Ampuh

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada awal 2025 masih menyentuh angka 5,3%, dengan dominasi lulusan SMA dan perguruan tinggi.

Ironisnya, justru mereka yang memiliki latar pendidikan tinggi kini paling banyak terdorong ke pinggiran pasar kerja. Sementara teknologi berkembang pesat, kebutuhan tenaga kerja berubah cepat, meninggalkan mereka yang tak cukup adaptif.

“Gelar sarjana hanya jadi formalitas kalau kita nggak bisa fleksibel,” ungkap Riska Ayu, 28 tahun, lulusan Ilmu Komunikasi yang kini berjualan brownies kukus secara daring di Tasikmalaya.

Riska mengaku melamar lebih dari 60 pekerjaan setelah terkena PHK pasca-pandemi. Saat nihil panggilan, ia mengubah dapur kecil di rumah menjadi laboratorium ide manis. 

Kini omzet bulanannya tembus Rp8 juta dan ia terus berinovasi mengembangkan usaha kecilnya itu 

Kreativitas: Mata Uang Baru di Era Survive Mode

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun