Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Seksual Untuk ABK: Perisai Penting di Tengah Maraknya Kasus Pelecehan

3 Mei 2025   07:00 Diperbarui: 3 Mei 2025   06:08 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kekerasan seksual pada ABK (Sumber: freepik)

Baru-baru ini, seorang anak berkebutuhan khusus (ABK)  berusia 13 tahun di kabupaten Tasikmalaya kembali menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang pedagang cuanki di area sepi dekat permukiman warga.

Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi di wilayah tersebut, menambah panjang daftar kekerasan seksual yang menimpa anak-anak dengan disabilitas.

Menurut keterangan warga, pelaku kerap mondar-mandir di kawasan tersebut. Korban, yang memiliki hambatan dalam intelektual tampak bingung dan enggan berbicara ketika ditemukan warga dalam keadaan trauma. 

Kini, kasus ini tengah ditangani oleh pihak berwajib, sementara keluarga korban masih diliputi kecemasan dan duka mendalam.

ABK dan Kerentanan Ganda

Anak dengan kebutuhan khusus menghadapi kerentanan berlapis dalam kehidupan sehari-hari. Selain keterbatasan fisik atau intelektual, mereka juga kerap menjadi sasaran empuk bagi predator seksual karena dianggap tidak mampu membela diri atau menyampaikan laporan secara jelas.

“Banyak ABK yang tidak mendapatkan pendidikan tentang bagian tubuh pribadi, batasan sentuhan, atau cara melapor ketika mengalami hal tidak menyenangkan,” ungkap Yuni Kartikasari, seorang psikolog anak dan pemerhati isu disabilitas.

Hal ini diperparah dengan minimnya perhatian masyarakat terhadap keamanan lingkungan bagi ABK. Masih banyak ruang publik atau tempat usaha yang tidak ramah terhadap anak dan penyandang disabilitas, baik dari sisi pengawasan maupun akses informasi.

Pendidikan Seksual: Bukan Tabu, Tapi Kebutuhan

Stigma terhadap pendidikan seksual masih kuat di banyak kalangan, terutama ketika menyangkut anak-anak. Namun, pada ABK, pendidikan seksual bukanlah pilihan, melainkan kebutuhan penting untuk perlindungan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun