Tak sedikit orang yang merasa nyaman menghabiskan waktu berjam-jam dengan headset terpasang di telinga. Entah untuk mendengarkan musik, menonton film, bermain game, atau menghadiri rapat daring.Â
Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini dapat membawa ancaman serius bagi kesehatan? Tak hanya risiko gangguan pendengaran yang mengintai, penggunaan headset dalam durasi panjang juga dikhawatirkan berdampak pada kesehatan otak.Â
Para ahli pun mengingatkan pentingnya bijak dalam menggunakan perangkat ini untuk menghindari efek jangka panjang yang mungkin tidak langsung terasa.
Telinga di Ujung Bahaya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 1,1 miliar anak muda di seluruh dunia berisiko mengalami gangguan pendengaran akibat paparan suara keras, terutama dari penggunaan perangkat audio seperti headset.Â
Mendengarkan suara dengan volume tinggi secara terus-menerus dapat merusak sel-sel rambut halus di koklea (bagian dalam telinga), yang berfungsi untuk menerjemahkan gelombang suara ke dalam sinyal listrik ke otak.
Menurut Dr. Shelly Chadha, ahli pendengaran dari WHO,"Mendengarkan suara di atas 85 desibel dalam waktu lama dapat merusak pendengaran secara permanen."
Sayangnya, banyak pengguna headset tidak sadar bahwa volume yang terasa nyaman di telinga mereka bisa jauh melebihi batas aman tersebut, apalagi jika digunakan berjam-jam tanpa jeda.
Tak Hanya Telinga, Otak Pun Bisa Terpengaruh
Di balik kenyamanan headset, khususnya yang berbasis Bluetooth, tersembunyi kekhawatiran lain: paparan radiasi elektromagnetik.Â