Jerit panik, meloncat ke kursi, atau kabur secepat kilat; itulah reaksi umum banyak orang saat berhadapan dengan makhluk mungil yang satu ini: kecoak.Â
Saya dan saudara pun dulu demikian. Sebagian besar anggota keluarga kami baik laki-laki maupun perempuan takut kecoak.Â
Tak peduli ukurannya kecil dan tak menggigit, kecoak mampu membuat sebagian orang kehilangan kendali. Ketakutan ini, jika sudah berlebihan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, disebut dengan katsaridafobia;Â fobia terhadap kecoak.
Dianggap menjijikkan, tiba-tiba terbang, dan muncul di tempat gelap, kecoak adalah serangga yang bisa memicu reaksi fobia ekstrem. Namun, kabar baiknya, fobia ini bisa diatasi.Â
Melalui ulasan iniari.kita kupas tuntas penyebab, gejala, dan strategi jitu mengatasi fobia kecoak dari sudut pandang psikologi, pengalaman nyata, hingga pendekatan teknologi modern.
Kenali Dulu: Apa Itu Katsaridafobia?
Katsaridafobia berasal dari bahasa Yunani katsarida yang berarti kecoak, dan phobos yang berarti takut.
Ini adalah jenis gangguan kecemasan spesifik yang ditandai dengan ketakutan ekstrem, irasional, dan terus-menerus terhadap kecoak, baik hidup maupun mati.
Menurut American Psychiatric Association (APA), fobia spesifik bisa muncul akibat pengalaman traumatis, pengaruh lingkungan, atau bahkan hasil dari pembelajaran tak langsung (misalnya melihat orang tua panik saat melihat kecoak sewaktu kecil).
Gejala yang Sering Muncul