Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Emas Fisik, Digital dan Dilema Investor Pemula

23 April 2025   11:00 Diperbarui: 23 April 2025   10:55 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Investasi emas (Sumber: freepik/xb100)

Di tengah ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya investasi, emas tetap menjadi pilihan populer yang dianggap aman dan menguntungkan. Namun, bagi investor pemula, muncul pertanyaan krusial: lebih baik memilih emas fisik yang nyata bisa digenggam, atau emas digital yang serba praktis lewat aplikasi?

Pilihan ini bukan sekadar soal selera, tetapi menyangkut kenyamanan, keamanan, dan tujuan finansial jangka panjang.

Emas, Investasi Klasik yang Terus Bersinar

Sejak dulu, emas dikenal sebagai pelindung nilai (hedging) terhadap inflasi dan gejolak ekonomi. Nilainya relatif stabil dan mudah dicairkan.

Tak heran, emas menjadi primadona di kalangan masyarakat Indonesia, baik sebagai tabungan masa depan maupun bentuk warisan.

Namun kini, seiring perkembangan teknologi finansial, cara berinvestasi emas pun mengalami transformasi. Jika dulu orang membeli emas batangan di toko atau Pegadaian, sekarang cukup mengunduh aplikasi, lalu klik; emas digital sudah bisa dimiliki.

Emas Fisik: Nyata dan Terasa Aman

Emas fisik bisa berupa batangan, koin, maupun perhiasan. Banyak yang merasa lebih aman bila emas dapat disimpan di rumah atau di brankas. Selain itu, emas fisik juga bisa diwariskan secara langsung.

Namun, di balik kenyamanan itu, emas fisik juga menyimpan tantangan. Risiko pencurian, biaya penyimpanan, serta selisih harga beli dan jual (spread) yang tinggi menjadi pertimbangan penting. 

Apalagi, menjual emas fisik sering kali membutuhkan waktu dan proses yang lebih lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun