Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

IPA Logis, IPS Sosialis, Bahasa Ekspresif? Stereotip atau Fakta?

20 April 2025   21:00 Diperbarui: 20 April 2025   19:07 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak SMA (Sumber: canva.com)

“Kamu anak IPA, ya? Pasti pintar Matematika!”
“Anak IPS mah santai, hobinya debat.”
“Wajar dia puitis, kan anak Bahasa.”

Ungkapan-ungkapan tersebut sering kali terdengar di kalangan pelajar SMA. Tanpa disadari, masyarakat telah lama membingkai siswa berdasarkan jurusan yang mereka ambil: anak IPA dianggap logis dan analitis, IPS dicap sosialis dan komunikatif, sedangkan Bahasa dikenal ekspresif dan peka rasa

Tapi, apakah benar pilihan jurusan mencerminkan kepribadian seseorang?

Jurusan Bukan Sekadar Pelajaran

Saat bersekolah di SMA Negeri 5 Tasikmalaya dulu misalnya, terlihat adanya dinamika menarik antar jurusan. Anak bahasa seringkali dianggap "lembut dan romantis."

Padahal sebagian anak bahasa juga mengaku suka logika dan suka tantangan seperti anak IPA. Walau sebagian besar, termasuk saya sendiri lebih nyaman menulis dan mengekspresikan diri lewat kata-kata.

Sementara banyak orang berpendapat bahwa anak IPA itu kutu buku dan anak IPS Sosialis dan suka berdebat. Padahal walau suka Fisika dan Ilmu Alam, banyak anak IPA yang juga aktif di organisasi, suka diskusi, orasi, bahkan ikut teater.

Stereotip ini bukan hanya hidup di kalangan siswa, tapi juga kadang tak disadari oleh guru.

Dulu saya juga punya prasangka demikian, tapi ternyata saat diamati, anak IPA bisa sangat ekspresif, dan anak IPS juga bisa sangat logis ketika bicara soal ekonomi atau hukum.

Pendapat Ahli: Kepribadian dan Pilihan Jurusan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun