Di tengah laju perubahan teknologi yang masif dan disruptif, dunia pendidikan tak bisa lagi berpijak pada pendekatan lama.Â
Kini, guru dituntut bukan sekadar menjadi penyampai materi, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu beradaptasi dengan teknologi, merefleksikan praktik pengajarannya, dan mentransformasi pembelajaran agar bermakna, kontekstual, dan memanusiakan siswa.
Guru yang sukses di era digital bukanlah yang paling canggih perangkatnya, melainkan yang mampu mengintegrasikan teknologi secara bijak, membangun relasi yang hangat, serta menumbuhkan karakter dan kompetensi siswa abad ke-21.
Berikut 3 kunci utama kesuksesan guru di era digital:
1. Adaptif: Melek Teknologi, Tapi Tetap Berpihak pada Anak
Kemajuan teknologi telah merambah ke segala lini kehidupan, termasuk pendidikan. Dari penggunaan Learning Management System (LMS), Artificial Intelligence (AI), hingga pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR), guru ditantang untuk terus belajar dan tidak gagap teknologi.
Namun, menjadi adaptif bukan hanya tentang menguasai alat digital. Guru sukses adalah mereka yang tahu kapan dan bagaimana menggunakan teknologi secara tepat guna.
Mereka tidak sekadar memindahkan papan tulis ke layar PowerPoint, tapi mendesain pengalaman belajar yang interaktif, kolaboratif, dan tetap memprioritaskan kebutuhan siswa.
Misalnya, Ibu Dian, guru SMP di Bandung, menggunakan platform Padlet untuk menampung ide-ide siswa secara real-time.Â
"Murid saya yang biasanya pendiam jadi aktif menulis opini lewat digital board. Ternyata, mereka hanya butuh medium yang berbeda untuk bersuara," ujarnya.