Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jadi Guru Sukses di Era Digital? Ini 3 Kunci Utamanya!

18 April 2025   08:00 Diperbarui: 18 April 2025   05:35 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Guru Sukses (Sumber: freepik/KamranAydinov)

Di tengah laju perubahan teknologi yang masif dan disruptif, dunia pendidikan tak bisa lagi berpijak pada pendekatan lama. 

Kini, guru dituntut bukan sekadar menjadi penyampai materi, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu beradaptasi dengan teknologi, merefleksikan praktik pengajarannya, dan mentransformasi pembelajaran agar bermakna, kontekstual, dan memanusiakan siswa.

Guru yang sukses di era digital bukanlah yang paling canggih perangkatnya, melainkan yang mampu mengintegrasikan teknologi secara bijak, membangun relasi yang hangat, serta menumbuhkan karakter dan kompetensi siswa abad ke-21.

Berikut 3 kunci utama kesuksesan guru di era digital:

1. Adaptif: Melek Teknologi, Tapi Tetap Berpihak pada Anak

Kemajuan teknologi telah merambah ke segala lini kehidupan, termasuk pendidikan. Dari penggunaan Learning Management System (LMS), Artificial Intelligence (AI), hingga pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR), guru ditantang untuk terus belajar dan tidak gagap teknologi.

Namun, menjadi adaptif bukan hanya tentang menguasai alat digital. Guru sukses adalah mereka yang tahu kapan dan bagaimana menggunakan teknologi secara tepat guna.

Mereka tidak sekadar memindahkan papan tulis ke layar PowerPoint, tapi mendesain pengalaman belajar yang interaktif, kolaboratif, dan tetap memprioritaskan kebutuhan siswa.

Misalnya, Ibu Dian, guru SMP di Bandung, menggunakan platform Padlet untuk menampung ide-ide siswa secara real-time. 

"Murid saya yang biasanya pendiam jadi aktif menulis opini lewat digital board. Ternyata, mereka hanya butuh medium yang berbeda untuk bersuara," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun