Masih Khawatir dengan Rejeki? Sudah Sibuk dan Kerja Keras tapi kok Rasanya Masih Tetap Sulit? Santai... Pahami Ilmunya!
Di tengah tuntutan hidup yang makin kompleks, kalimat “santai aja…” sering kali dianggap remeh. Padahal, dalam makna yang lebih dalam, santai bukan sekadar gaya hidup malas-malasan, tapi bisa menjadi filosofi hidup yang kuat.
Dalam Islam, konsep ini justru erat kaitannya dengan ikhtiar, tawakal, dan husnuzan pada takdir Allah.
Bahwa setelah kita berusaha maksimal, kita diajarkan untuk tenang, menyerahkan hasil kepada Sang Maha Tahu. Sebab, saat kita fokus memperbaiki diri dan menjaga kualitas ikhtiar, dunia akan datang menghampiri dengan sendirinya.
Antara Usaha dan Keyakinan: Jalan Tengah dalam Islam
Islam tidak mengajarkan kita untuk diam. Justru Islam mendorong kita untuk bekerja keras, bahkan Rasulullah SAW sendiri adalah sosok yang sangat giat dalam berdagang, berdakwah, dan membangun masyarakat.
Namun, beliau pun mengajarkan pentingnya bersikap tenang, sabar, dan tidak tergesa-gesa dalam menghadapi hasil.
Konsep ikhtiar dan tawakal dalam Islam menyeimbangkan antara usaha manusia dan kehendak Allah. Seperti dalam firman-Nya:
"Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya)." (QS. At-Talaq: 2-3)
Ayat ini tidak menyuruh kita duduk berpangku tangan, tapi mengajarkan bahwa hasil terbaik akan datang kepada mereka yang berusaha dengan benar dan hati yang tenang.