Hari itu seperti biasa. Saya sedang beres-beres di dapur ketika tiba-tiba suara teriakan anak membuat saya refleks berlari keluar. “Bu… bu… itu… ULAR!” katanya sambil menunjuk ke arah sudut ruang tamu.
Dan benar saja, seekor ular kobra cukup besar tampak melata dengan kepala sedikit terangkat, memperlihatkan posturnya yang khas: leher mengembang seperti kipas.
Jantung rasanya hampir copot. Panik? Pasti. Tapi naluri sebagai ibu memaksa saya tetap tenang.
Pengalaman sebelumnya saat suami ada di rumah, ular bisa saja ia tangkap atau pukul. Tapi saat suami tak di rumah dan membutuhkan waktu untuk pulang, beda lagi ceritanya.
Dan di sinilah cerita ini bermula, pengalaman yang tidak ingin saya ulangi, tapi penting untuk saya bagi, agar jika kamu mengalami hal serupa, kamu tidak panik dan tahu harus berbuat apa.
Kenapa Bisa Ada Kobra di Rumah?
Saat itu saya terus bertanya dalam hati, “Kenapa bisa ada kobra di dalam rumah?” Ini bukan pertama kalinya saya lihat ular, tapi baru kali ini saya melihatnya berjarak hanya beberapa meter dari tempat anak saya bermain.
Setelah kejadian itu, saya mulai mencari tahu dan berdiskusi dengan petugas evakuasi. Ternyata, kehadiran ular di rumah bukan semata karena “kesialan”. Ada banyak faktor pemicunya, yang sebagian besar bisa dicegah.
Saya tinggal di daerah yang masih cukup asri, banyak semak-semak dan rumah saya berdekatan dengan area sawah. Saat musim hujan seperti ini, habitat ular terganggu,dan mereka mulai mencari tempat yang hangat dan kering.
Beberapa binatang peliharaan anak-anak di depan rumah juga bisa jadi “undangan tak langsung” bagi pemangsa alaminya.