Ramadan selalu menjadi momen istimewa bagi anak-anak untuk belajar tentang ibadah, berbagi, dan disiplin. Namun, tantangan sebenarnya muncul setelah Ramadan berakhir.Â
Banyak anak yang semangat beribadah saat Ramadan, tetapi kemudian kembali ke kebiasaan lama setelahnya. Lalu, bagaimana cara agar kebiasaan baik yang sudah terbentuk selama Ramadan bisa terus berlanjut?
1. Menjadikan Ibadah sebagai Rutinitas yang Menyenangkan
Selama Ramadan, anak-anak terbiasa salat tepat waktu, mengaji, dan berdoa sebelum berbuka. Agar kebiasaan ini tetap terjaga, orang tua perlu membuat ibadah tetap menyenangkan. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
Buat Jadwal Ibadah yang Konsisten
Misalnya, tetap membiasakan anak untuk salat berjamaah bersama keluarga. Bisa juga dengan memberikan tantangan harian, seperti "Salat Subuh 30 Hari Berturut-turut" dengan hadiah sederhana sebagai motivasi.
Gunakan Media Interaktif
Ajak anak menonton kisah inspiratif tentang Islam, membaca buku cerita Islami, atau bermain permainan edukatif berbasis agama. Ini membuat mereka tetap semangat belajar tentang Islam.
Berikan Teladan yang Baik
Rasulullah SAW bersabda: "Perintahkan anak-anak kalian untuk salat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka jika tidak salat ketika mereka berusia sepuluh tahun, serta pisahkan tempat tidur mereka." (HR. Abu Dawud)
Hadis ini menunjukkan pentingnya pembiasaan dalam ibadah sejak kecil. Anak akan lebih mudah mempertahankan kebiasaan baik jika melihat orang tua juga konsisten dalam beribadah.
2. Mempertahankan Akhlak Baik dalam Kehidupan Sehari-hari
Ramadan mengajarkan anak untuk sabar, jujur, dan peduli pada sesama. Agar akhlak ini tidak hanya bertahan selama sebulan, orang tua bisa melakukan beberapa hal berikut:
Biasakan Ucapan dan Perilaku Baik
Ajarkan anak untuk tetap menjaga perkataan yang santun dan tidak berkata kasar. Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya seorang mukmin dengan akhlaknya yang baik dapat mencapai derajat orang yang berpuasa dan mendirikan salat malam." (HR. Abu Dawud)