Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menunggu Azan di Pelukan Bunda

22 Maret 2025   16:00 Diperbarui: 22 Maret 2025   12:38 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Alif dan Ibu (Sumber: freepik.com)

Sahur yang Mengantuk, Tapi Penuh Cinta

Di sebuah rumah sederhana, suara lembut seorang ibu membangunkan putranya dengan penuh kasih sayang.

"Alif, bangun, Nak. Waktunya sahur," ujar Bunda sambil mengusap kepala bocah tujuh tahun itu.

Alif menggeliat, matanya masih terpejam. "Bunda... sahurnya diganti sarapan aja boleh nggak?" gumamnya setengah sadar.

Bunda tertawa kecil. "Kalau sarapan nanti nggak bisa puasa, dong. Ayo, ini ada nasi, telur dadar, dan sup ayam kesukaanmu. Biar kuat sampai magrib."

Mata Alif terbuka sedikit saat mencium aroma sup ayam yang menggoda. Dengan setengah sadar, ia mulai makan, sesekali menguap lebar hingga hampir menjatuhkan sendoknya.

Selesai makan, Bunda memberikan segelas susu dan mengingatkan, "Jangan lupa minum air putih juga, Nak. Biar nggak dehidrasi nanti."

Alif mengangguk, meskipun pikirannya hanya satu: setelah ini bisa tidur lagi!

***

Perjuangan Pagi

Pagi hari, Alif bangun dengan penuh semangat. Ia berlari ke dapur, melihat Bunda sedang menyiapkan makanan untuk adiknya yang masih kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun