Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Untaian Ilmu di Jemari Bu Ainun: Cahaya Ilmu di Tengah Keterbatasan

19 Maret 2025   07:00 Diperbarui: 19 Maret 2025   07:15 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Ainun ( Sumber: Dok. Pribadi)

Di tengah hiruk-pikuk dunia pendidikan, di mana masih banyak guru yang memilih bertahan di zona nyaman, ada sosok yang tak pernah berhenti bergerak maju. 

Bu Ainun, seorang guru tunanetra, adalah bukti bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk terus belajar, berkembang, dan menginspirasi. 

Dengan jemari yang terampil meraba huruf braille, dengan laptop dan ponsel bersuara dengan setting NVDA sebagai alatnya, ia melampaui batasan yang banyak orang anggap tak mungkin ditembus.

Menulis dengan Hati, Menginspirasi dengan Karya

Selain mengajar, Bu Ainun juga seorang penulis produktif. Artikel-artikel hasil pemikirannya telah dibukukan, menjadi inspirasi bagi banyak orang. 

Ia tak hanya menuliskan gagasan, tetapi juga perjuangannya, refleksi atas kehidupan, dan semangat pantang menyerah yang ia hidupi setiap hari.

Dalam dunia yang kerap menilai seseorang dari apa yang tampak di permukaan, Bu Ainun memilih untuk tidak terganggu oleh celotehan miring atau pandangan meremehkan terhadap dirinya. 

Ia tidak butuh validasi dari orang lain untuk terus melangkah. "Selama saya bisa, saya akan lakukan sendiri dulu," begitu prinsipnya.

Dan memang, Bu Ainun adalah sosok yang mandiri. Ia pergi ke mana-mana sendiri, bahkan ke luar kota. Bayangkan seorang tunanetra yang menempuh perjalanan Tasikmalaya-Bandung dengan kendaraan umum, menghadapi lalu lintas, berpindah angkutan, dan tetap menjalani perkuliahannya dengan semangat yang tak tergoyahkan. 

Jika banyak orang yang memiliki penglihatan sempurna enggan beranjak dari zona nyamannya, Bu Ainun justru terus menantang diri untuk menjadi lebih baik.

Teknologi sebagai Mata, Semangat sebagai Penggerak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun