Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bukber 5.0: Ketika Silaturahmi, Self Healing, dan Mindful Eating Bersatu

16 Maret 2025   11:00 Diperbarui: 16 Maret 2025   18:25 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bukber (Sumber: freepik.com)

Ramadan dan Tradisi Bukber yang Semakin Berubah

Bulan Ramadan identik dengan tradisi buka puasa bersama (bukber). Setiap tahun, berbagai undangan bukber berdatangan, mulai dari reuni sekolah, acara kantor, hingga kumpul keluarga besar. 

Namun, sering kali bukber hanya menjadi ajang makan-makan dan foto bersama, tanpa makna yang lebih mendalam.

Di era di mana kesadaran akan kesehatan mental dan pola hidup sehat semakin meningkat, konsep Bukber 5.0 hadir sebagai solusi: menggabungkan silaturahmi berkualitas, self-healing, dan mindful eating dalam satu momen istimewa. 

Dengan cara ini, bukber bukan hanya sekadar pertemuan, tetapi juga menjadi ajang refleksi dan kebersamaan yang lebih bermakna.

Silaturahmi Berkualitas: Dari Basa-Basi ke Koneksi yang Lebih Dalam

Salah satu esensi bukber adalah mempererat hubungan dengan keluarga, sahabat, dan kolega. Namun, sering kali interaksi yang terjadi hanya sebatas obrolan ringan dan nostalgia tanpa ada kedekatan yang lebih mendalam.

Untuk menjadikan bukber lebih berkesan, cobalah beberapa cara berikut:

  • Sesi Berbagi Cerita Inspiratif: Ajak setiap peserta untuk berbagi cerita atau pengalaman berharga mereka selama setahun terakhir.
  • Tantangan Tanpa Gawai: Terapkan konsep "No Phone Zone" saat berbuka agar semua orang lebih fokus pada interaksi nyata.
  • Ice Breaking & Games: Gunakan permainan sederhana untuk mencairkan suasana dan melibatkan semua peserta dalam diskusi yang lebih hidup.

Dengan pendekatan ini, bukber bukan hanya sekadar ajang temu kangen, tetapi juga menjadi wadah membangun koneksi yang lebih bermakna.

Self-Healing: Bukber yang Mengisi Energi, Bukan Hanya Perut

Di tengah kesibukan pekerjaan dan rutinitas, Ramadan bisa menjadi momen yang tepat untuk rehat sejenak dan mengisi kembali energi. Bukber bisa menjadi bagian dari proses self-healing dengan cara berikut:

  • Bukber di Alam Terbuka: Pilih lokasi yang dekat dengan alam, seperti taman atau kebun, untuk menciptakan suasana yang lebih rileks.
  • Journaling & Gratitude Session: Sediakan waktu sejenak sebelum berbuka untuk menuliskan hal-hal yang disyukuri.
  • Silent Iftar: Sebuah konsep unik di mana momen berbuka dilakukan dalam keheningan selama beberapa menit, sehingga peserta bisa benar-benar meresapi makanan dan suasana sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun