"Dalam sufisme, makan bukan sekadar mengisi perut, tetapi juga latihan kesadaran dan syukur."
Makan sebagai Meditasi Spiritual
Dalam tradisi sufi, setiap aspek kehidupan adalah jalan menuju Tuhan, termasuk makan. Bagi seorang sufi, makanan bukan sekadar asupan untuk tubuh, tetapi juga sarana penyucian jiwa. Setiap suapan mengandung pelajaran tentang kesadaran, kesabaran, dan rasa syukur.
Ramadan menjadi momentum terbaik untuk menerapkan mindful eating, sebuah praktik yang selaras dengan ajaran tasawuf.Â
Tidak sekadar menahan lapar dan haus, puasa mengajarkan kita untuk merasakan makna dari setiap rezeki yang masuk ke tubuh. Seperti yang dikatakan Jalaluddin Rumi:
"Jangan hanya makan dengan mulutmu, tetapi juga dengan hatimu. Biarkan setiap suapan mengingatkanmu pada Sang Pemberi Rezeki."
Bagaimana kita bisa menjadikan sahur dan berbuka sebagai latihan spiritual? Mari kita telaah lebih dalam.
Mindful Eating Saat Sahur: Awal Perjalanan Menuju Kesadaran
Sahur bukan hanya waktu untuk mengisi energi, tetapi juga latihan kesabaran dan introspeksi. Rasulullah SAW bersabda:
"Bersahurlah kalian, karena dalam sahur terdapat keberkahan." (HR. Bukhari & Muslim)
Dalam perspektif sufisme, keberkahan ini bukan hanya soal fisik, tetapi juga momen kesadaran. Lalu bagaimana cara menjadikan sahur sebagai latihan spiritual?