High Quality Jomlo vs. Fear of Commitment, Memahami Perbedaan yang Sering Disalahartikan
Istilah high quality jomlo belakangan ini semakin populer di kalangan milenial dan generasi Z.
Frasa ini merujuk pada individu yang memiliki kualitas hidup tinggi—mulai dari pendidikan yang mumpuni, karier yang cemerlang, hingga kepribadian yang menarik—namun tetap memilih untuk hidup melajang.
Sayangnya, tidak sedikit yang menyamakan status mereka dengan orang yang mengalami fear of commitment atau ketakutan terhadap komitmen dalam hubungan asmara. Lalu, apa sebenarnya perbedaan mendasar antara keduanya?
High Quality Jomlo, Pilihan yang Dilandasi Kesadaran dan Standar Hidup
High quality jomlo adalah mereka yang secara sadar memilih untuk melajang karena memiliki standar dan ekspektasi yang tinggi terhadap pasangan hidup.
Mereka bukanlah orang yang sulit dicintai atau tidak mampu menjalin hubungan, melainkan individu yang sangat selektif dalam memilih pasangan yang sesuai dengan visi hidup mereka.
Psikolog klinis, Dr. Sinta Wijaya, menjelaskan bahwa para high quality jomblo memiliki kesadaran diri yang tinggi dan tidak terburu-buru untuk menjalin hubungan hanya demi status sosial.
“Mereka sudah nyaman dengan diri sendiri dan memilih untuk menunggu orang yang benar-benar cocok secara emosional, intelektual, dan spiritual,” ungkap Dr. Sinta.
Lebih lanjut, Dr. Sinta menegaskan bahwa keputusan ini tidak berarti mereka anti komitmen. Justru sebaliknya, mereka sangat menghargai komitmen sehingga tidak ingin menjalin hubungan yang setengah hati.
“Mereka tahu persis apa yang diinginkan dalam hidup dan tidak ingin mengorbankan prinsip mereka demi hubungan yang tidak sepadan,” tambahnya.