Mohon tunggu...
Nuning Listi
Nuning Listi Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Seorang ibu rumah tangga biasa yang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fanatisme Berlebih Kadang Membuat Sikap di Luar Akal Sehat

22 September 2021   22:20 Diperbarui: 22 September 2021   22:22 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: baliexpress

Mungkin sebagian dari kita mengikuti kasus Mohammah Kace pada bulan Agustus lalu menyusul pernyataan-pernyataannya  yang kontroversial dan meresahkan sebagian umat muslim. Bahkan atas pernyataan di tayangan-tayangannya itu, Majelis Ulama Indonesia atau MUI bereaksi dan menyatakan bahwa Kace melakukan penistaan agama.

Hal itu mencapai puncaknya saat Barisan Ksatria Nusantara melaporkan M Kace ke pihak polisi dan akhirnya pria itu ditangkap di Bali. Tak menunggu lama karena bukti yang ada sudah sangat kuat, polisi segera menaikkan statusnya dari tahap penyelidikan ke penyidikan. 

Dengan begitu dia resmi menyandang tahanan untuk kasus penistaan agama. Artinya banyak orang termasuk polisi tanggap dan melakukan tindakan yang sesuai hukum atas kasus Mohammad kace.

Setelah itu, ada hal yang mengejutkan kita semua adalah kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Irjen Napoleon Bonaparte yang juga ditahan di tempat yang sama menganiaya M. Kace. 

Penganiayaan itu dilakukan dengan keleluasaan Irjen Napoleon karena dia masih TNI aktif dan punya pangkat yang sangat tinggi dibanding para penjaga sehingga dia bisa meninggalkan ruang tahanannya dan menuju ke ruang tahanan M. kace. Diketahui juga Irjen Napoleon Bonaparte membawa tiga tahanan lainnya yang merupakan anggota FPI.

Tak lama setelah penganiayaan itu, polisi segera memproses kejadian itu dan menginterogasi Irjen NB atas kejadian itu sebagai tersangka. 

Penganiayaan yang menyebabkan beberapa luka lebam di sekitar muka dan punggung ditambah dengan pelumuran tubuh M. Kace dengan kotoran manusia itu tak pelak dikecam oleh banyak pihak, termasuk beberapa organisasi massa bahkan Komisi Kepolisian Nasional. Komisi itu menganggap hal yang dilakukan NB tidak selayaknya dilakukan oleh seorang jennderal berpangkat Irjen. 

Dia seharusnya bisa memberi teladan kepada tahanan dengan sikap dan perilakunya.

Adapun alasan Irjen Napoleon menganiaya Kace seperti yang dikemukakan oleh sang pengacara yaitu tidak rela ada pihak yang menghina agama Islam menurut beberapa pihak, justru memperjelas motivasi Irjen NB atas penganiayaan itu.

Sejalan dengan pendapat Kompolnas, sikap yang ditunjukkan oleh NB bukan saja sebagai fanatisme buta namun juga tidak bisa memperlihatkan sikap bijak sebagai petinggi Polri dan sebagai muslim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun