Mohon tunggu...
Nuning Listi
Nuning Listi Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Seorang ibu rumah tangga biasa yang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pondok Pesantren dan Kontribusinya pada Negara

4 Oktober 2019   19:08 Diperbarui: 4 Oktober 2019   19:35 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu, DPR telah mengesahkan Undang-undang Pesantren. Dengan UU itu diharapkan Pesantren lebih mandiri dan bebas berekspresi sesuai UUD 1945.

Sejarah mencatat bahwa pondok pesantren telah banyak berkontribusi terhadap kemajuan negara. Kita tentu ingat bagaimana KH Hasyim Asyari yang meluluskan permintaan Soekarno untuk memberikan fatwa hukum soal kondisi Indonesia pada September 1945.

Waktu itu Belanda berkali-kali mematahkan perjuangan Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya.  Belanda melakukan serangan kepada Indonesia  dengan membonceng kekuatan sekutu. Ini yang membuat pemimpin Indonesia waktu itu gerah dan meminta bantuan kepada para alim ulama.

Salah satu ulama yang berpengaruh di Indonesia yaitu KH Hasyim Asyari dengan berani mencetuskan revolusi jihad untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia pada tgl 21 -22 Oktober di Surabaya. Seruan jihad itu serta merta disambut antusias oleh para santri dan para pemuda lainnya. Mereka melakukan perlawanan dan Jenderal Mallaby tewas dalam pertempuran itu.

Serta merta prajurit Inggris marah atas tewasnya jenderal mereka dan meminta kepada masyarakat Surabaya yang memiliki senjata agar menyerahkannya kepada Inggris. Mereka memberi batas akhir penyerahan senjata adalah tgl 9 November 1945.

Tak disangka ketentuan itu justru menjadi titik balik bagi semangat pemuda Indonesia untuk melawan Inggris atau NICA. Tak satupun senjata mereka serahkan kepada Inggris, tapi mereka justru merapatkan koordinasi antar pemuda dan menyiapkan perlawanan dahsyat untuk Inggris.

Tentara Indonesia bersama masyarakat berjumlah sekitar 40 ribu orang berkumpul pagi-pagi di beberapa sudut kota Surabaya. Mereka datang dari beberapa pelosok kota Surabaya sampai Sidoarjo dan Gresik, juga dari beberapa pesantren. Bahkan mereka berani melawan tanpa senjata memadai.

Hanya dengan senjata bambu runcing mereka berani melawan Inggris. Kekuatan Inggris setidaknya 4000 tentara dengan senjata lengkap dan modern. Juga dengan tank dan pesawat tempur yang  dimiliki oleh NICA.

Hasilnya ?

Pertempuran itu berlangsung sangat dahsyat dan hal itu diakui oleh beberapa tentara Inggris melalui catatan harian mereka, bahkan beberapa dari mereka menginginkan untuk kembali ke negaranya.

Dahsyat karena Indonesia kehilangan sekitar 10 ribu rakyat Surabaya dan sekitar 400 tentara bersenjata lengkap. Meskipun Indonesia banyak yang meninggal, tapi bisa dibayangkan bahwa serdadu Inggris dikepung oleh beberapa puluh sampai beberapa ratus orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun