Mohon tunggu...
Nastiti Cahyono
Nastiti Cahyono Mohon Tunggu... Editor - karyawan swasta

suka menulis dan fotografi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merayakan Perbedaan di Hari Kemerdekaan

18 Agustus 2017   08:28 Diperbarui: 9 September 2017   11:31 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Beragam - www.inspirasi.co

Indonesia baru saja memperingati kemerdekaan yang ke 72 tahun. Begitu meriahnya perayaan kemerdekaan di istana negara kemarin. Tidak sedikit masyarakat yang ikut berpartisipasi. Disamping itu, presiden Joko Widodo juga berhasil mengemas perayaan kemerdekaan seperti pesta rakyat. Karena semua orang berhak untuk gembira merayakan kemerdekaan, tanpa harus takut untuk berbeda. Tidak ada raut kekhawatiran. Yang ada justru wajah yang riang gembira. Semua orang berselfie di istana dengan pakaian adatnya masing-masing. Begitulah Indonesia yang seharusnya. Berbeda-beda tetapi tetap satu. Berbeda-beda tapi tetap bisa saling berdampingan.

Merayakan kemerdekaan dengan pakaian nasional tentu menjadi hal yang menggembirakan. Dan presiden Joko Widodo, juga sempat mengajak seluruh bangsa untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan. Presiden meminta bekerja bersama, untuk menciptakan Indonesia yang adil dan makmur. Bekerja bersama tanpa harus melihat apa partainya, tanpa melihat apa agamanya, dan tanpa melihat latar belakangnya. Orang Indonesia adalah pribadi yang terbuka, yang bisa hidup berdampingan dalam keberagaman. Tinggal apa yang terjadi pada peringatan kemerdekaan kemarin, harus bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini penting diingatkan kepada semua orang, agar kita tetap bisa merayakan perbedaan dalam setiap ujaran dan perilaku. Saat ini, banyak sekali pihak-pihak yang menginginkan persatuan Indonesia tercerai berai. Ada pihak-pihak yang tidak suka jika keberagaman di Indonesia tetap terjaga. Jaringan kelompok radikal, terus menyebarkan propaganda kebencian kepada semua orang. Bahkan, mereka telah bersinergi dengan jaringan teroris di dunia maya. Paham radikalisme telah bersanding dengan ajakan jihad. Bahkan, tidak sedikit diantara mereka yang mengunggah cara-cara merakit bom dan segala macamnya. Kelompok inilah yang bisa membuat Indonesia tercerai berai. Mereka inilah yang membuat paham radikalisme, intoleransi dan teror terus bermunculan.

Mari kita introspeksi diri. Jadikan peringatan hari kemerdekaan dengan keberagaman yang telah ditunjukkan para pemimpin sebagai panutan. Jika presiden dan mantan presiden bisa duduk bersama, seharusnya kita yang ada dibawah juga bisa duduk bersama. Jika masyarakat dari berbagai suku bisa berdampingan di istana negara, sudah semestinya di masyarakat tidak ada lagi yang mempersoalkan perbedaan suku, agama atau yang lainnya. Karena Indonesia itu beragama, semestinya kita tidak lagi mempersoalkan lagi. Karena negara ini dibangun diatas keberagaman. 

Dan keberagaman yang ada di Indonesia merupakan anugerah dari Tuhan YME. Jika kita merasa sebagai pribadi yang religius, semestinya kita bisa menjaga anugerah yang diberikan Tuhan YME kepada manusia.

Tidak hanya Indonesia yang beragam, Tuhan YME juga menciptakan keberagaman pada dunia ini. Dalam Al Quran dijelaskan, "dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui." (QS Ar Rum : 22). 

Karena itulah, setiap manusia diharapkan untuk saling mengenal satu dengan yang lain. Apa maksudnya? Agar semua orang bisa menghargai keberagaman itu sendiri. Seperti yang dijelaskan dalam Al Quran, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(QS Al Hujurat : 13)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun