Mohon tunggu...
Nastiti Cahyono
Nastiti Cahyono Mohon Tunggu... Editor - karyawan swasta

suka menulis dan fotografi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ancaman Demi Ancaman yang Harus Diwaspadai

6 April 2016   20:38 Diperbarui: 6 April 2016   21:10 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="www.korantangsel.com"][/caption]Setelah media massa memberitakan bahwa ISIS akan mengirimkan 400 militannya ke Eropa, kini muncul ancaman ISIS di sosial media. beberapa kota di negara barat yang mungkin akan menjadi target berikutnya adalah London, Berlin dan Roma. http://www.cnnindonesia.com/internasional/20160405193149-134-121937/isis-ancam-london-dan-roma-di-video-terbaru/ Sebelumnya, ISIS juga pernah mengancam akan menyerang Spanyol, Amerika Serikat dan Inggris.

Ancaman ISIS ini tentu tidak boleh membuat masyarakat dunia gentar. Meski demikian kewaspadaan tetap harus diperlukan. Kemampuan deteksi dini juga harus terus ditingkatkan. Biar bagaimanapun, jaringan teroris internasional ini bukanlah orang bodoh yang tidak paham teknologi. Mereka adalah kumpulan orang pandai, hanya kurang lengkap dalam memahami agama. Akibatnya dengan mudah dimasuki ajaran-ajaran yang menyesatkan.

Meneror bom dimaknai sebagai bentuk dari perbuatan menegakkan ajaran Allah. Meneror dengan bom bunuh diri, justru dimaknai sebagai perbuatan jihad yang dibenarkan oleh agama. Padahal, perbuatan tersebut sungguh tidak dibenarkan, dan sangat jauh dari ajaran agama. Jangankan menyakiti orang lain, menyakiti diri sendiri yang bisa mengeluarkan darah pun, juga dianjurkan untuk tidak dilakukan.

Dampak dari teror bom sudah sangat jelas sekali. Sebut saja bom yang diledakkan ISIS di bandara Brussels, Belgia pada 22 Maret 2016 lalu yang menewaskan 32 orang. Serangan teroris di Paris pada November 2015 lalu, juga telah menewaskan 130 orang. Di Indonesia? Sudah tidak terhitung. Karena sudah banyak generasi muda Indonesia yang memilih menjadi bomber, untuk meledakkan dirinya sendiri di tempat publik.

Ancaman lain yang patut diwaspadai adalah, maraknya pesan negative yang berkembang di dunia maya. Banyak sekali akun-akun para simpatisan ISIS, yang setiap haru menyebarkan pesan provocative, menghasut, dan mencari anggota baru. Banyak juga situs-situs yang sengaja mereka bikin, untuk memudahkan propagandanya. Dunia maya memang memberikan kemudahan bagi setiap orang, termasuk kelompok teroris ini. Harus dicarikan solusi bersama, untuk mengendalikan dunia maya ini agar tidak diisi dengan pesan-pesan negative. Facebook, twitter sudah sering menghapus akun-akun yang tidak baik. Namun, teroris ini terus bermunculan dengan akun-akun yang baru.

Tidak hanya di dunia maya, dalam dunia nyata ancaman itu juga semakin nyata. Berbagai bentuk hasutan bermunculan. Mulai masuk melalui masjid, kelompok pengajian, ormas keagamaan, buku pendidikan, hingga ke pesantren. Semua celah terus dimasukin oleh kelompok radikal keagamaan ini. Tujuannya cuma satu, mereka melakukan regenerasi sebanyak mungkin. Tak heran jika para pelaku teroris di Indonesia saat ini, didominasi oleh anak-anak muda. Bahkan di Surian sendiri, sudah mulai melibatkan anak-anak kecil untuk melakukan bom bunuh diri. Sekali lagi, kewaspadaan harus terus ditingkatkan. Mari kita saling mengingatkan kepada siapa saja, agar jangan terkena bujuk rayu kelompok yang menyesatkan itu.

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun