Mohon tunggu...
Nastiti Cahyono
Nastiti Cahyono Mohon Tunggu... Editor - karyawan swasta

suka menulis dan fotografi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pancasila Tak Bertentangan dengan Agama

10 Agustus 2022   01:46 Diperbarui: 10 Agustus 2022   01:48 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal Agustus lalu, beredar video berdurasi 40 detik di media social (medsos) Facebook. Hanya dalam beberapa jam, video itu telah disukai lebih dari 5000 pengguna Facebook dan mendapat lebih dari 1.100 komentar.

Dalam video itu diperlihatkan bahwa pendiri pondok pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki kecamatan Grogol, Sukoharjo, yaitu Abu Bakar Baasyir atau dikenal sebagai ABB mengakui Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Alasannya ? Menurut ABB, karena salah satu silanya yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa sesungguhnya adalah tauhid.

Jika ditinjau dari segi bahasa atau etimologi adalah bentuk kata mashdar dari asal kata kerja lampau yaitu wahhada yuwahhidu wahdah yang artinya adalah menesakan atau menunggalkan. Karena arti kata tauhid adalah mengesakan yaitu Allah SWT adalah dzat-Nya, asmaNya dan af'al-Nya sehingga Allah SWT adalah Esa, Tunggal, Satu mengarah kepada "keesaan Allah" Tauhid diketahui sebagai bagian paling penting dari semua substansi aqidah ahlus sunnah wal jamaah.

Menurut saya proses ini tidak mudah bagi seorang ABB yang sejak awal adalah seorang jihadis. Dia radikal yang tidak kaleng-kaleng. Mengorganisisr Jamaah Islamiyah (JI) kemudian JAD. Pernah harus pergi ke Malaysia semasa Soeharto dan memiliki banyak santri di Pondok Pesantrennya, dan dia dalam jangka waktu lama berseberangan bahkan dipenjara oleh pemerintah Indonesia.

Perbedaan pendapat dan kegiatannya dianggap berseberangan dengan kebijakan pemerintah Indonesia. Pertama menolak Pancasila sebagai dasar negara . Dia menganggap bahwa Pancasila syirik dan bertentangan dengan agama Islam -- istilah yang dipakai adalah tidak kelop dengan Islam. Kedua , dia menolak mengakui NKRI- sesuatu yang dia sebut thogut.

Perubahan pendapat ABB itu menurut beberapa orang dekatnya karena ABB melihat dalam sejarah, Pancasila sudah disetujui oleh para ulama, dan para ulama itu pasti sudah mendalami  makna terdalam dari Ketuhanan Yang Mahasa Esa yaitu tauhid itu sendiri. Sehingga inilah yang membuat ABB berubah pikiran.

Negara dibentuk dan dibangun atas dasar kesepakatan bersama dari berbagai komponen masyarakat. Kondisi geografis setiap negara berbeda; kebetulan Indonesia punya bentangan geografis yang cukup luas sehingga terdapat keberagaman yang tidak bisa terelakkan.

Pancasila yang merupakan saripati; atau intisari dari kehidupan warga Nusantara. Karena saripati maka sebenarnya memang tidak saling bertentangan bahkan Pancasila diharapkan dapat menyatukan seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam budaya, suku dan agama.

*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun