Mohon tunggu...
Nastiti Cahyono
Nastiti Cahyono Mohon Tunggu... Editor - karyawan swasta

suka menulis dan fotografi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keberagaman, Kekuatan Besar Indonesia

14 Maret 2020   10:32 Diperbarui: 14 Maret 2020   10:29 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Asia seringkali diuji soal pluralism karena luasnya wilayah, kayanya adat istiadat, banyaknya bahasa dan perbedaan keyakinan (kepercayaan) di wilayah itu. Beragamnya adat, dan yang lainnya itu membuat beragam pula ide yang dimiliki oleh masyarakat.

Beragamnya ide ini juga membuat kemungkinan konflik lebih tinggi. Kita bisa melihat beberapa konflik yang bersumber pada keyakinan semisal di China dengan suku Uighurnya, Burma dengan suku Rohingnya dan India dengan konflik antar agama yang sejak lama timbul.

India misalnya. Baru-baru ini otoritas resmi meresmikan regulasi kewarganegaraan yang dinilai sangat diskriminatif karena hanya membuka kemudahan bagi masyarakat non muslim untuk mendapat kewarganegaraan resmi. Sebaliknya bagi masyarakat muslim ini adalah diskriminasi yang tidak memungkinkan mereka mendapat kewarganegaraan India padahal mereka merupakan imigran yang sudah berabad lamanya tinggal di kalangan Hindustan dan berasal dari Pakistan, Afganistan dan Bangladesh

Karena terkesan  pemerintah mengistimewakan mayoritas (Hindu di India) dan menganaktirikan minoritas (muslim di India), konflik tidak terhindarkan. Konflik Hindu-Muslim di India bukanlah perkara baru. Kasus genosida tersebut merupakan kelanjutan dari dendam masa lalu. Menurut Marc Gaborieau (historia.id) penyebab konflik keagamaan tersebut disebabkan penyebaran Islam ke wilayah Anak Benua India melalui jalur militer bukan dengan perdamaian. Selanjutnya, deklarasi kemerdekaan Pakistan dari India pada 1947 dan suburnya Islamofobia di India semakin memantik bara konflik antara umat Hindu dan Islam.

Disini terlihat bahwa masalah keberagaman sangatlah tidak mudah. Hubungan mayoritas minoritas adalah hubungan yang harus selalu dipelihara agar selalu mewujudkan harmoni. Apa jadinya jika pemerintah juga memberikan support diskriminasi kepada satu kelompok. Ini membuat konflik lebih runcing.

Konflik itu menyebabkan puluhan orang meninggal dan beberapa korban lainnya terluka. Dunia bereaksi atas perilaku diskriminatif oleh pemerintah India itu dengan melakukan aksi solidaritas. Aksi solidaritas itu terjadi di banyak negara dan kadang timbul kekerasan atasnya.

Kita bersyukur hidup di Indonesia dimana keberagaman atau pluralism dibangun atas kesadaran kebangsaan kolektif dan bukan prspektif sectarian yang membawa kita ada pandangan mayoritas minoritas. Kekuatan dan modal dasar Indonesia hakekatnya adalah keberagaman yang tumbuh subur diantara kita. Itulah yang membuat kita tak mudah terlibat pada konflik agama dan kesukuan yang tragis seperti di India.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun