Mohon tunggu...
Nunik Utami
Nunik Utami Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Penulis, Blogger, Editor Buku, Trainer Penulisan https://www.nunikutami.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Ajari UMKM dengan Tangan Sendiri agar Mandiri dan Berdaya

3 Desember 2022   21:55 Diperbarui: 3 Desember 2022   22:48 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya menyadari, menjadi pengusaha itu bukan lagi berarti mengisi pundi-pundi sendiri dan memakmurkan anggota tim. Lebih dari itu, ternyata sebagai pelaku UMKM, kita juga harus peduli pada pelaku UMKM lainnya.

Akhir tahun 2020, ketika pandemi masih merebak, saya justru sedang mencari jalan untuk melebarkan sayap pada usaha batik saya. Pada saat itu saya sengaja pulang dan tinggal di Yogyakarta untuk waktu yang cukup lama.

Tujuan saya adalah mencari UMKM yang bergerak dalam bidang fashion, khususnya batik. Saya sengaja pilih Yogyakarta, selain merupakan kampung halaman orangtua, juga karena daerah ini adalah sentra batik.

Saya mencari para pengrajin batik, untuk ikut memasarkan produk mereka. Batik Yogyakarta sudah terkenal, paling tidak ke seluruh negeri ini. Pasti banyak produsen batik yang ada di Kota Gudeg ini.

Sebenarnya saya sudah tidak heran, pasti banyak produsen batik yang gulung tikar dihantam pandemi. Namun ketika melihat sendiri kondisinya, saya semakin miris. Banyak penjahit batik yang tidak bisa lagi berproduksi. Kalaupun masih, mereka tidak cukup pandai untuk memasarkannya. Padahal produknya bagus-bagus. Kemeja, daster, tunik, celana panjang, dan celana pendek. Banyak jenisnya.

Ya, kebanyakan dari mereka hanya bisa menjual produk-produknya secara langsung atau offline. Mereka mengeluh, di masa pandemi ini penjualan menurun drastis, bahkan sering tidak ada pembeli sama sekali. Wajar sih, karena pergerakan manusia saat itu sangat dibatasi. Tidak ada orang yang boleh plesiran, untuk mencegah penularan virus semakin luas. Jadi tidak ada orang yang berkunjung ke Yogya untuk membeli batik.

Saya gemas pada mereka. Sebab, mereka kebanyakan belum tahu cara berjualan online. Sayang sekali produk-produk bagus itu tidak terjual. Padahal, di mana-mana orang membutuhkan daster untuk beraktivitas di rumah selama pandemi.

Di sini, saya putar otak. Produk mereka potensial sekali untuk dijual. Di luar sana pun banyak konsumen yang membutuhkan. Saya geregetan. Hanya karena tidak mengerti cara berjualan online, mereka jadi tidak punya penghasilan. Akhirnya, saya punya misi, mempertemukan pengrajin batik ini dengan para konsumen. Caranya adalah dengan mengajari mereka berjualan online.

Foto: Koleksi pribadi
Foto: Koleksi pribadi

Mengajari UMKM Cara Berjualan Online

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun