Menikmati pagi dengan ditemani segelas teh jahe dan kue tradisional akan menciptakan sensasi tersendiri. Salah satu kue tradisional yang cocok dipadu padankan dipagi hari yaitu serabi. Kue serabi atau kue srabi adalah salah satu kue khas yang ada di Indonesia. Makanan yang identik dijual dan ada bersamaan dengan munculnya mentari pagi ini merupakan makanan yang lebih nikmat saat disajikan dalam keadaan panas.
Kue serabi ini sudah ada sejak dulu. Cemilan barbahan dasar tepung beras dan santan ini lebih enak saat dinikmati saat masih panas ataupun hangat secara langsung ataupun dengan digulung dan membungkusnya dengan daun pisang. Â Salah satu varian serabi yang populer hingga saat ini adalah kue serabi Solo. Teksturnya yang lembut, empuk dan rasanya yang legit dengan berbagai topping membuat makanan yang satu ini tetap populer sampai sekarang.
Serabi adalah sebuah makanan ringan yang terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan dan digoreng di atas wajan yang terbuat dari tanah liat dan menggunakan arang sebagai bahan bakarnya. Namun seiring berjalannya waktu wajan yang semula menggunakan tanaah liat berubah menjadi wajan yang terbuat dari baja dan tidak lagi menggunakan arang sebagai bahan bakunya, melainkan  menggunakan gas. Kue tradisional serabi ini hampir mirip pancake atau roti Loyang.
Srabi adalah jajanan khas dari Solo yang terbuat dari santan kelapa dicampur dengan sedikit tepung, yang menjadikannya bercita rasa gurih. Beraneka macam toping biasanya digunakan sebagai pelengkap, diantaranya  dapat juga diberi taburan berupa potongan pisang, Nangka, jagung manis, meses dan keju bila suka. Meskipun terkadang ada yang menyukai rasa original yang tidak diberi toping agar rasa gurihnya lebih terasa.
Serabi solo yang terkenal berasal dari daerah Notokusuman, yang sering disingkat menjadi Notosuman (Srabi Notosuman).