Mohon tunggu...
Nur Laili Rahmawati
Nur Laili Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru / Penulis

build your world by writing, then you will find miracles

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku yang Rapuh

15 Januari 2022   10:53 Diperbarui: 15 Januari 2022   10:54 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merenda hari tanpa ada bayangmu

Melumat tangis menderu diujung relung kalbu

Menyimpan sendu terpaku disudut netra yang membeku

Menyembunyikan segenap perih agar engkau tiada pernah tau

Dan menghadirkan senyum palsu yang mengambang semu


Pernah kucoba tawarkan rindu dalam cawan yang berselimut ragu

Kuberikan engkau angin dari kosong yang hampa untuk menghiasi duniamu

Kuulurkan jangkar melalui benang yang terangkai disepertiga malam yang kelabu

Kubisikkan doa diantara sujudku untuk merajuk_Mu


Denganmu yang pernah menghiasi hari-hariku

Biarlah kusimpan rapi lipatan cerita tentangmu

Tertatih kupunguti serpihan Lukaku

Agar engkau ringan dalam Langkah kakimu

Menghapus genangan duka yang tersimpan dibalik kelopak indah matamu


Aku ikhlas

Melepasmu dalam senyum yang mendewasakan

Tak akan pernah kupinta dirimu untuk berbalik arah

Hanya dengan iringan sebait doa yang terangkai indah

Mengiringi hembusan anginku yang mulai sepoi membelai layar perahumu

Semoga engkau Bahagia, agar rapuhku tak percuma

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun