Mohon tunggu...
Nugroho Pangestu Adi
Nugroho Pangestu Adi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ingin lulus secepatnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Poster sebagai Sarana Edukasi bagi Santri Pondok Pesantren Assalafi Miftahul Huda

13 April 2021   17:16 Diperbarui: 13 April 2021   17:41 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa BK UNNES bekerja sama dengan Pondok Pesantren Assalafi Miftahul Huda Ngroto, dalam kerja sama ini mahasiswa BK UNNES membuat poster dengan tema "Kiat Adaptasi Agar Betah Di Pondok Dan Mengatasi Homesick" dan "Bagaimana Kita Mengelola Emosi Negatif?".

Dalam pelaksanaannya mahasiswa mengirimkan poster ke Pondok Pesantren Assalafi Miftahul Huda Ngroto dan di pasang di madding kelas SMK pada tanggal 9 dan 24 Maret 2021.

Dalam tema yang pertama "Kiat Adaptasi Agar Betah Di Pondok Dan Mengatasi Homesick" berisikan materi adaptasi. Materi tersebut terdiri 6 cara adaptasi antara lain : 1. Perbanyak teman, dengan memiliki banyak teman membuat kita tidak merasa sendiri dan lebih menyenangkan. 2. Selalu berdoa, berdoa dan berserah kepada ALLAH SWT, serahkan segala urusan kepada-Nya. 3. Komunikasi dengan ustadz dan ustadzah beliau senantiasa memberikan dukungan dan bimbingan. 4. Menjaga kesehatan rohani dan jasmani, agar dapat menjalankan kegiatan  dengan sehat dan hati yang bahagia. 5. Mengiisi waktu luang, dengan banyaknya kegiatan di pondok membuat kita disibukan dengan kegiatan-kegiatan yang berada di pondok, bukan kegiatan lain. Dan 6. Niat dan tekad kuat, menetapkan niat kita didalam hati dan pikiran untuk belajar di pondok.

Tema yang kedua "Bagaimana Kita Mengelola Emosi Negatif?" berisikan materi, terdiri dari 8 cara untuk dapat mengelola emosi negatif, antara lain : 1. Diam dan tetap tenang, dengan diam dan tetap tenang kita dapat tetap berfikir 2. Intropeksi diri, jangan takut mengakui kesalahan jika memang diri kita melakukan kesalahan dan tidak menyalahakan orang lain. 3. Ingat akan resiko, mencoba berfikip dari dampak negative jika kita tidak dapat menahan emosi kita. 4. Menjadi orang pemaaf, mudah memaafkan orang lain yang melakukan kesalahan. 5. Berkomunikasi dengan ustadz dan ustadzah, meminta bimbingan ketika sedang menghadapi masalah. 6. Temukan lingkungan dan aktifiktas yang sehat, bergabungan dengan lingkungan dan aktifitas yang sehat dapat menjauhkan kita dari masalah. 7. Berpikir logis dan tidak emosional, dengan berfikir logis kita dapat mempertimbangkan dari dampak yang akan kita lakukan. Dan 8. Relaksasi, dengan kita tenang dan mengalihkan perhatian dari hal yang dapat menimbulkan masalah dapat membuat kita terhindar dari emosi yang negatif.

Kerja sama yang dilakukan mahasiswa BK UNNES dengan Pondok Pesantren Assalafi Miftahul Huda Ngroto memiliki tujuannya untuk mengentas susahnya adaptasi dan pengendalian emosi yang biasanya memang terjadi dilingkungan pondok, dampak dari itu bisa membuat para santri tidak betah dipondok, sehingga santri meminta untuk dikembalikan di kampung halamannya. Dampak jika santri tidak dapat mengendalikan emosinya, dapat menimbulkan perkelahian diantara sesama santri yang dapat merusak hubungan silahturahmi, luka pada batin dan fisik, dan dendam kepada temannya sendiri.

Harapan dari program ini santri dapat memetik materi dan hikmah dari poster tersebut dan mengimplemntasikan pada kehidupan santri sehari-hari. Dengan mengetahui strategi "Kiat Adaptasi Agar Betah Di Pondok Dan Mengatasi Homesick" dan "Bagaimana Kita Mengelola Emosi Negatif?". Santri dapat survive  dalam menjalani kehidupan di pondok.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun