Mohon tunggu...
Sam Nugroho
Sam Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Notulis, typist, penulis konten, blogger

Simple Life Simple Problem

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Catatan Seorang Freelancer Bertahan Penuhi Kebutuhan Finansial Selama Pandemi Covid-19

7 Februari 2023   17:09 Diperbarui: 7 Februari 2023   17:13 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi 

Sebenarnya, siapapun tidak menginginkan terjadinya ujian dalam setiap kehidupannya, namun pada kenyataannya kita tidak dapat menghindari dan belum bisa untuk mengendalikannya.

Sehingga sering membuat kita berburuk sangka kepada Allah SWT dan menganggap Allah SWT kejam. Padahal, ujian yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya sesuai dengan kadarnya masing-masing. Sebagaimana dalam firmannya "Allah tidak memberikan kesulitan kepada seorang hamba melainkan sesuai dengan kesanggupannya".

Seperti yang pernah saya alami dua tahun ke belakang. Saya kira pastilah semua orang mengalaminya. Ketika pandemi membuat banyak orang kehilangan pekerjaan pada saat itu, usaha pun mendadak terjadi kelesuan. Seketika aktivitas dan interaksi di luar ruangan pun dibatasi. Tidak ada yang akan menyangka atau bahkan bisa memprediksi hal ini akan terjadi.

Apalagi buat saya yang berpenghasilan tidak menentu. Berprofesi menjadi seorang freelancer atau pekerja lepas tidaklah mudah. Sampai orang tua pun ketika itu mengeluh karena pekerjaan saya yang sering dianggap tidak tetap pemasukan per bulannya. Singkat cerita meski di tiga bulan awal sempat bingung dan merasa kaget tapi lambat laun perasaan itu pun dapat teratasi.

Kita diberikan Allah akal untuk berpikir dan hati yang peka dalam merasakan. Saat itulah diri ini mulai tergugah, daripada hanya duduk meratapi dan banyak merenung lebih baik bergerak cepat mengambil tindakan dan mencari solusi. Untuk apa kita larut dalam kegundahan sebaiknya mencari cara dan berpikir kreatif dengan memaksimalkan kemampuan yang kita miliki.

Sebagai seorang blogger kita sudah terbiasa dengan aktivitas yang melibatkan dunia digital. Kebetulan internet menjadi sebuah kebutuhan mutlak ketika semua kegiatan harus berpindah via daring. Memang job atau kebutuhan klien yang menawarkan saya jasa untuk menulis artikel atau meramaikan postingan sosial media tidak seramai sebelum pandemi frekuensinya. Tapi ada saja agenda yang bisa diikuti lewat kanal situs atau platform media sosial seperti Zoom atau Google Meet. Bahkan interaksi lewat Live Instagram lho.

Jujur saja saya tipe orang yang haus informasi dan tidak lantas menunggu kabar baik atau berita itu datang begitu saja. Saya mulai memilah mana yang menguntungkan dan mana yang sebatas informasi. Ternyata kalau kita rajin dan mau mengulik lebih dalam ke sana kemari lewat gawai yang kita miliki ada saja lho kesempatan untuk mengupgrade skill atau mencari peluang yang bisa digarap dari situ.

Saat itu saya mulai rajin mengikuti program Prakerja yang dicanangkan pemerintah. Sudah dapat ilmunya, kita juga dibekali dengan uang saku dan kuota pengganti internet selama belajar. Kemudian rajin mengikuti sesi live di media sosial khususnya Instagram. Tanpa kita ketahui brand atau perusahaan sedang giat-giatnya mengadakan interaksi langsung dengan mengundang narasumber dan mengajak audiens untuk ikut serta meramaikan. Mereka secara aktif hampir 3x seminggu bahkan bisa setiap hari mengadakan sesi siaran langsung. Mengisi survei pelanggan untuk kepentingan riset sebagai perbaikan atau pengembangan sebuah aplikasi atau program dan tidak jarang diberi apresiasi atau reward dari pekerjaan yang sudah kita lakukan.

Tidak sampai berhenti di situ saja. Belum juga pandemi usai muncul kembali resesi. Tahun 2023 ini pun bayang-bayang resesi seakan terus menghantui. Hal ini telah diperlihatkan dengan start up atau perusahaan rintisan dengan pengurangan tenaga kerja secara massal serta gerai makanan cepat saji yang mulai menutup outletnya secara tiba-tiba. Tidak dipungkiri hal ini diakibatkan salah satunya oleh era disrupsi teknologi yang memindahkan pekerjaan konvensional ke ranah digital. Oleh karena itu kita juga harus cerdas dalam mengatur kehidupan finansial agar tidak ikut keteteran.

Mumpung masih awal tahun ada baiknya kita merancang resolusi finansial selama tahun 2023, baik itu jangka pendek maupun panjang. Kelihatannya sederhana padahal berat untuk dipraktekkan. Semudah untuk menyusun tujuan keuangan dengan jalan menyusun daftar target (wishlist) yang ingin dicapai, lalu merencanakan anggaran (budgeting plan) dengan cara menyusun alokasi pemasukan dan pengeluaran secara rutin. Jangan lupa untuk mengkategorikan dana sesuai target penggunaan. Misalnya saja 50% untuk kebutuhan sehari-hari, 10% sebagai self reward, 5% untuk sedekah, 25% ditabung atau diinvestasikan, dan sisakan sebagai dana darurat. Hal yang terpenting adalah hindari berhutang dan menerapkan gaya hidup yang lebih hemat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun