Tangkis Berita Hoaks yang Terlanjur Jadi Konsumsi Warga Net Terkait Kebocoran Data Pelanggan IndiHome
hoaks tentang kebocoran data pelanggan IndiHome yang diragukan kebenarannya. Pastilah praktis berita ini cukup membuat heboh para pelanggan IndiHome. Tapi, kita memang harus cerdas ketika menerima berita yang belum tentu valid kebenarannya. Sebaiknya ditelusuri dulu kevalidannya melalui sumber terpercaya. Kita juga jangan mudah untuk ikut menyebarkan berita yang kita sendiri belum ketahui kebenarannya.
   Beberapa hari ini, beredar berita   Kabar bocornya data histori atau riwayat browsing pelanggan IndiHome untungnya sudah ditanggapi perwakilan Telkom Group yaitu Bapak Ahmad Reza selaku Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation Telkom. Ia menyatakan bahwa berita itu hoaks adanya alias tidak valid.
   Menurut beliau, hal ini mustahil dilakukan. Mengingat, di dalam internal Telkom sendiri saja, data-data pelanggan sulit diakses. Ditambah data enkripsi dan firewall yang berlapis.
   Berdasarkan data dari Telkom, jumlah pelanggan IndiHome saat ini sebanyak 8 juta. Peretas mengklaim mengantongi 26 juta histori browsing. Dia menyatakan histori browsing tersebut bukan berasal dari internal Telkom, melainkan dari situs lain. Ada kemungkinan data-data histori browsing diretas karena pengguna pernah akses situs-situs terlarang. Oleh sebab itu, kita harus bijak menggunakan akses internet dan selalu waspada terhadap situs-situs terlarang karena bisa saja mengandung malware.
   Sebagai perusahaan terbuka yang dual listing, tentu Telkom bisa menjaga etika berbisnis, compliances dan governance (tata kelola perusahaan) sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Telkom juga berkomitmen untuk jamin keamanan data pelanggan dengan sistem keamanan siber yang terintegrasi dan menjadikan hal tersebut sebagai prioritas utama untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan.
   Sudah jelas kan duduk perkara dari berita yang sengaja disebar. Paling tidak kita semakin tenang atas penjelasan tersebut. Sudah terlihat titik terang yang benderang. Anggaplah isu yang beredar seperti anjing mengonggong kafilah berlalu. Hendaklah tabayyun dahulu atau benar-benar double check alias konfirmasi sebelum mengklaim atas tuduhan atau berita bohong yang belum jelas bisa dibuktikan kebenarannya.
Hal penting yang perlu diingat yaitu mari kita gunakan internet dengan bijak. Pilih dan pahami penggunaan internet sesuai dengan kebutuhan kita. Kecepatan optimal bergantung pada jumlah perangkat yang kita gunakan masing-masing