Mohon tunggu...
Sam Nugroho
Sam Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Notulis, typist, penulis konten, blogger

Simple Life Simple Problem

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Solusi Internet Kuat Dukung Keluarga Hebat

28 Agustus 2022   13:38 Diperbarui: 28 Agustus 2022   13:44 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Digital Family Life (pexels)

Tangkis Berita Hoaks yang Terlanjur Jadi Konsumsi Warga Net Terkait Kebocoran Data Pelanggan IndiHome

Hoaks kebocoran data pelanggan (dokpri)
Hoaks kebocoran data pelanggan (dokpri)
     Beberapa hari ini, beredar berita hoaks tentang kebocoran data pelanggan IndiHome yang diragukan kebenarannya. Pastilah praktis berita ini cukup membuat heboh para pelanggan IndiHome. Tapi, kita memang harus cerdas ketika menerima berita yang belum tentu valid kebenarannya. Sebaiknya ditelusuri dulu kevalidannya melalui sumber terpercaya. Kita juga jangan mudah untuk ikut menyebarkan berita yang kita sendiri belum ketahui kebenarannya.

     Kabar bocornya data histori atau riwayat browsing pelanggan IndiHome untungnya sudah ditanggapi perwakilan Telkom Group yaitu Bapak Ahmad Reza selaku Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation Telkom. Ia menyatakan bahwa berita itu hoaks adanya alias tidak valid.

     Menurut beliau, hal ini mustahil dilakukan. Mengingat, di dalam internal Telkom sendiri saja, data-data pelanggan sulit diakses. Ditambah data enkripsi dan firewall yang berlapis.

     Berdasarkan data dari Telkom, jumlah pelanggan IndiHome saat ini sebanyak 8 juta. Peretas mengklaim mengantongi 26 juta histori browsing. Dia menyatakan histori browsing tersebut bukan berasal dari internal Telkom, melainkan dari situs lain. Ada kemungkinan data-data histori browsing diretas karena pengguna pernah akses situs-situs terlarang. Oleh sebab itu, kita harus bijak menggunakan akses internet dan selalu waspada terhadap situs-situs terlarang karena bisa saja mengandung malware.

     Sebagai perusahaan terbuka yang dual listing, tentu Telkom bisa menjaga etika berbisnis, compliances dan governance (tata kelola perusahaan) sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Telkom juga berkomitmen untuk jamin keamanan data pelanggan dengan sistem keamanan siber yang terintegrasi dan menjadikan hal tersebut sebagai prioritas utama untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan.

     Sudah jelas kan duduk perkara dari berita yang sengaja disebar. Paling tidak kita semakin tenang atas penjelasan tersebut. Sudah terlihat titik terang yang benderang. Anggaplah isu yang beredar seperti anjing mengonggong kafilah berlalu. Hendaklah tabayyun dahulu atau benar-benar double check alias konfirmasi sebelum mengklaim atas tuduhan atau berita bohong yang belum jelas bisa dibuktikan kebenarannya.

Hal penting yang perlu diingat yaitu mari kita gunakan internet dengan bijak. Pilih dan pahami penggunaan internet sesuai dengan kebutuhan kita. Kecepatan optimal bergantung pada jumlah perangkat yang kita gunakan masing-masing


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun