Mohon tunggu...
Sam Nugroho
Sam Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Notulis, typist, penulis konten, blogger

Simple Life Simple Problem

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dukung Aplikasi Laporan Keuangan bagi Pelaku Usaha Mikro

17 Mei 2018   22:37 Diperbarui: 30 November 2018   14:54 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemateri dan moderator (dokpri)

Tepatnya sepuluh tahun lalu titik nol usaha skala rumah tangga (mikro) keluarga saya dimulai. Mengingat usia kerja Ayah saya yang segera memasuki masa pensiun kemudian kedua orang tua mulai memikirkan tentang rencana jangka panjang ke depan. Mereka memutar otak bagaimana caranya memperoleh penghasilan setiap bulannya jika sudah tidak bekerja kantoran dan menerima gaji lagi.

Walau memiliki tabungan yang terbilang cukup untuk bekal di hari tua, namun terbesit dalam benak ayah dan Ibu untuk mencari peluang di waktu senggang. Terbiasa sehari-hari diisi dengan rutinitas daripada hanya duduk-duduk saja khawatir jenuh dan berujung stres lebih baik melakukan kegiatan yang lebih produktif. Tanpa perlu pikir panjang dengan berbekal pengalaman Ibu dalam mengolah masakan dan bermodal nekat, maka niat mereka untuk merintis usaha di bidang kuliner khususnya cemilan kering pun akhirnya jadi terlaksana.

Ketika itu saya masih duduk di bangku kuliah semester akhir. Jadi sehari-hari bisa ikut membantu Ibu dulu di rumah sebelum berangkat ke kampus. Dari mulai menempatkan dan mengemas bahkan hingga mengantar dan mendistribusikan pesanan sampai ke tangan pelanggan. Tak sedikit beberapa teman dan dosen di kampus pun yang berlangganan. Promosinya sangat sederhana hanya dari mulut ke mulut saja dengan membawa sampel untuk dicicipi.

Tahun berganti tahun meski permintaan semakin pesat tetap saja Ibu terutama seringkali mengeluh kenapa untung usaha tak jua menampakkan diri. Padahal secara sederhana sudah diperhitungkan masak-masak berapa yang dialokasikan untuk memutar modal tersebut dan kemana untuk berbelanja bahan kembali.

Pentingnya pencatatan keuangan bagi pelaku usaha mikro

Pada akhirnya saya mengambil inisiatif untuk bertanya ke sana kemari dan diskusi pada yang lebih ahli. Ternyata saya baru paham setiap akan memproduksi suatu barang, perlu adanya pembukuan yang mencatat arus keuangan baik yang masuk hingga keluar agar transparan dan lebih jelas kemana uang tersebut akan bermuara.

Selidik punya selidik dalam dunia bisnis, baik itu dalam skala kecil maupun yang sudah kelas kakap sekalipun hal ini menjadi poin penting dalam kemajuan usahanya kelak. Jika tidak akan berakibat fatal dan runyam apabila dibiarkan berlarut-larut.

Saya yang kebetulan waktu sekolah IPA dan kuliah dulu mengambil jurusan sains tidak mengerti soal perhitungan akuntansi mulai dari jurnal debit kredit hingga laporan neraca rugi laba apalagi akan kelimpungan jika harus belajar dari awal. Memalukan yaa? Haha

Bagaimana dengan teman-teman? Apakah merasa senasib dengan cerita saya tadi? Apakah sobat KUKM punya pengalaman yang serupa?

Tenang guys, khususnya kalian pelaku KUKM tidak sendiri kok dan jangan terburu-buru menyerah ketika bertemu dengan kasus tadi. Belum terlambat untuk kita cari solusinya bersama-sama. Tahukah kalian bahwa secara umum pelaku usaha kecil atau mikro di Indonesia belum punya tata kelola pembukuan administrasi atau laporan keuangan yang jelas?

Padahal sudah kita ketahui bersama bahwa pembukuan akuntansi dan keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan usaha. Ya toh?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun