Mohon tunggu...
Sam Nugroho
Sam Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Notulis, typist, penulis konten, blogger

Simple Life Simple Problem

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rahasia di Balik Keberhasilan Tokoh Pengusaha Sukses KLink Indonesia

19 April 2018   03:43 Diperbarui: 20 April 2018   20:44 1981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari sekian banyak orang yang menginspirasi siapa sajakah yang paling berpengaruh di dalam hidupmu? Kalau boleh memilih saya sangat mengagumi sang inspirator pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara. Bukan karena saya lahir tepat pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tapi sebagai figur panutan, semboyan andalan beliau yang mahsyur menjadi tauladan sepanjang jaman. 

Dalam bahasa Jawa beliau menyampaikan tiga kalimat magis nan filosofis yang memiliki keterikatan hubungan satu sama lain. Pertama "Ing ngarsa sung tulada" yang artinya ketika berada di depan harus memberi teladan dan contoh tindakan yang baik. Kedua "Ing madya mangun karsa", hal ini berarti ketika berada di tengah harus pula dapat menciptakan ide dan membangun semangat. Sementara yang ketiga, "Tut wuri handayani", dimana ini diartikan sebagai ketika berada di belakang harus bisa memberikan dorongan dan arahan.

Bercermin pada ketiga kalimat yang disampaikan oleh Ki Hajar tersebut menjadi bahan renungan kepada semua orang bagaimana menjadi seorang guru atau pendidik itu tidaklah mudah, harus menerapkan pola asah, asih dan asuh. Peran guru tidak hanya untuk digugu dan ditiru saja tapi juga harus diayomi dengan baik. Jika kita dapat menarik benang merahnya, semboyan tersebut tidak hanya berlaku di dunia pendidikan saja namun juga menjadi bekal kecakapan hidup (life's skill) yang wajib dimiliki oleh siapa saja khususnya bagi seorang pemimpin baik itu di dalam keluarga, sebuah organisasi serta ketika dalam menjalankan suatu usaha.

Sebelum menjadi pengusaha yang dinilai sukses dan disegani oleh siapapun tak dipungkiri pasti pernah mengalami jatuh bangun dan asam garam kehidupan. Kehilangan uang sebagai modal untuk menjalankan usaha, dikhianati rekan kerja atau ditipu relasi bisnis pun kerap kali ditemui, hingga akhirnya mengalami kebangkrutan karena merugi. Rumusan ujian kehidupan bahwa gagal 100 kali harus percaya akan berhasil setidaknya satu kali. Ketika jatuh harus bangkit kembali kemudian. Jangan mudah menyerah! Anggap saja kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda.

From Zero to Hero! Tokoh Pengusaha Sukses KLink Indonesia

Sumber: thriveglobal.com
Sumber: thriveglobal.com


Lahir dan dibesarkan dari keluarga miskin kehidupan tokoh pengusaha sukses KLink sangatlah memilukan. Namun berbekal petuah ibundanya yang selalu memotivasi dirinya, bahwa beliau harus meraih hidup yang lebih baik daripada orangtuanya. Kemudian ia mengubah cara berpikir dan sikap mentalnya sendiri. Ia percaya dan meyakini masa depan nasibnya ada di tangannya sendiri. Ia membangun impiannya dengan bekerja keras.

Dahulu siapa yang mengenal beliau? Berbekal semangat dan kerja keras itulah kehidupannya pun berangsur-angsur mengalami perubahan. Dari yang bukan siapa-siapa sekarang banyak orang yang telah mengenalnya. Tidak hanya bekerja keras, di jaman yang serba digital seperti sekarang ini perlu dituntut untuk cerdas dan ikhlas dalam menjalani suatu bidang yang ingin digeluti. Berbekal konsistensi dan kegigihan, impian yang ingin dicapai pun akan segera terwujud. Jika rezeki tidak dicari maka materi tidak akan mengikuti. Menukil kutipan yang ia buat bahwa “Harga sebuah kesuksesan, setiap perjalanan hidup kita penuh dengan tantangan dan rintangan untuk mencapai tingkat yang disebut kesuksesan, pasti ada pengorbanan yang kita lakukan.”. Jadi penasaran siapakah sosok pengusaha sukses tersebut, seperti apa karakternya? Dan bagaimana sepak terjangnya dalam menekuni bisnis MLM.

Profil Dato Radzi Saleh

Sumber: Cepemagz.com
Sumber: Cepemagz.com
Pemilik nama lengkap Muhammad Radzi Saleh ini lahir di Kampung Rasau, Perak, di negeri jiran Malaysia pada 4 April 1959. Ayah beliau berdarah Arab, karena keturunan moyangnya berasal dari Yaman yang merantau ke Malaysia dan kemudian memutuskan menetap dan hidup di sana.

Dato Radzi berasal dari keluarga miskin yang tinggal di rumah beratapkan nipah, dengan dinding rapuh dan lantai yang terbuat dari bambu. Ayahnya bekerja sebagai penebang kayu di hutan, jaraknya yang jauh dari rumah hingga jarang pulang. Bahkan ketika Pak Radzi lahir ke dunia pun, tidak didampingi oleh seorang ayah. Kemudian sang ayah tutup usia ketika Dato masih kecil sewaktu mendiang pergi ke tempat kerja. 

Lagi-lagi karena himpitan ekonomi lah keluarga beliau tidak bisa melihat jenazah ayahanda tercintanya. Pihak keluarga besar merahasiakan kepergian ayah beliau hingga Dato berusia 6 tahun dan tak lama kemudian Ibundanya memutuskan untuk menikah kembali. Kakek Pak Razi selalu beralasan bahwa ayahnya sedang berperang melawan komunis di hutan.

Dengan menjadi anak yatim hidupnya tidaklah mudah. Dato dan keluarga menjalaninya dengan penuh kesedihan dan nestapa. Diperlakukan secara berbeda di dalam keluarga besarnya dan diperolok oleh teman-teman mainnya sudah menjadi makanan sehari-harinya. Tapi Pak Radzi beranggapan apabila pengalaman pahit menjadi yatim tersebut justru membentuk beliau menjadi pribadi yang peka (sensitive) dan peduli pada anak-anak yang bernasib tidak beruntung. Beliau selalu mengingat pada sebuah hadits, di situ disebutkan bahwa Rasul pernah bersabda: “Aku dan orang yang memelihara anak yatim kelak di surga akan seperti dua jari yang rapat, lalu direnggangkan sedikit, sangat dekat.”

Sepak Terjang Pak Radzi Selama Proses Menjadi Seorang Pengusaha Sukses

dok. Cerita Mata
dok. Cerita Mata
Pak Radzi mulai mengenal bisnis sejak berusia 20 an bersama beberapa orang teman. Beliau membagikan cerita berawal dari berbisnis kontruksi. Modal awal usahanya diperoleh dari menjual tanah warisan nenek moyang keluarganya. Keluarga Dato tidak memilki naluri bisnis sehingga tidak jeli melihat keadaan zaman yang saat itu sedang krisis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun