Mohon tunggu...
Sam Nugroho
Sam Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Notulis, typist, penulis konten, blogger

Simple Life Simple Problem

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cerdik Hadapi Risiko Penyakit Diabetes

7 Desember 2017   17:44 Diperbarui: 7 Desember 2017   18:03 3446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesuai dengan program Nawacita (9 agenda) prioritas untuk membangun Indonesia yang diusung oleh Presiden Joko Widodo pada Kabinet Kerja Nyata terdapat poin keenam yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Serta merujuk pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia nomor ketiga yaitu Good Health (Kehidupan Sehat dan Sejahtera). Sementara itu di Indonesia sendiri masih menduduki peringkat ke 79 dari 157 negara dalam urutan indeks kebahagiaan sedunia. Menurut sumber dikatakan bahwa Happiness Index atau Indeks Kebahagiaan suatu negara diukur dari pendapatan per kapita, dukungan sosial, harapan hidup sehat, kebebasan dalam menentukan pilihan dan kemurahan hati (generosity).

Dokumen Beritagar.id
Dokumen Beritagar.id
Salah satu tolok ukur kebahagiaan seseorang terlihat dari kesehatannya. Melanjutkan kampanye Keluarga Sehat Indonesiakupada hari jadinya di Hari Kesehatan Nasional yang ke 53 yang telah dicanangkan oleh pemerintah bersama beberapa instansi terkait yang diselenggarakan di area Car Free Day (CFD) Kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat beberapa waktu yang lalu. 

Dari sini pemerintah terus berupaya melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggalakkan kembali dan mengajak masyarakat dan seluruh elemen tanpa terkecuali, berpartisipasi secara aktif menerapkan pola gaya hidup sehat. Program Germas (Gerakan masyarakat hidup sehat) sangat gencar digaungkan bahkan menjadi viral di berbagai iklan media massa maupun elektronik.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dalam hal ini Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) kembali menggelar sebuah acara besar berupa Simposium yang mengangkat tema tentang penyakit Diabetes yang sekaligus memperingati Hari Diabetes Dunia (World Diabetes Day) 2017 yang jatuh pada tanggal 29 November setiap tahunnya. 

Bertempat di Ballroom 1 dan 2 Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan banyak informasi yang saya peroleh dan beragam edukasi yang dilakukan oleh Kemenkes beserta jajarannya. P2PTM tak hanya sendiri tetapi bersinergi dengan dinas kesehatan, puskesmas, institusi-institusi kesehatan baik pemerintahan dan swasta dan lainnya dalam upaya memerangi dan meminimalisir risiko penyakit Diabetes.

Acara dibuka oleh Menteri Kesehatan RI Prof.Dr.dr. Nila Djuwita F.Moeloek SpM (K) dan Dr. H.M Subuh. Simposium kali ini terbilang langka sebab dihadiri pula oleh tamu negara yaitu Perdana Menteri Mr. Lars Lokke Rasmussen dari negara Denmark. Beliau begitu antusias menyempatkan hadir dan memberi keynote speech menyangkut kesehatan terutama bahaya penyakit Diabetes di sela-sela agenda lawatan kenegaraannya yang pertama kali di Jakarta. Secara kebetulan perusahaan layanan kesehatan global Novo Nordisk yang telah puluhan tahun lamanya melakukan inovasi dan penanganan penyakit Diabetes ikut mendukung sepenuhnya program pemerintah Indonesia dalam acara World diabetes day juga bermarkas di Denmark.

Prevalensi Penyakit Diabetes di Indonesia

Sumber: Riskesdas 2013
Sumber: Riskesdas 2013
Seperti diketahui terdapat 415 juta orang di seluruh dunia hidup dengan diabetes. Dua pertiga orang dengan diabetes umumnya tinggal di kota besar. Sebanyak 25% penderita diabetes berawal dari kurangnya latihan fisik dan 44% di antaranya disebabkan oleh obesitas atau kegemukan dan kelebihan berat badan. Sementara sisanya karena faktor keturunan (genetik) dan perokok berat. Parahnya, diabetes dianggap sebagai penyakit pembunuh nomor 3 di Indonesia setelah hipertensi dan stroke.

Apa itu Diabetes?

Diabetes merupakan kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin maupun keduanya yang menyebabkan komplikasi organ lain karena patogennya dapat menyebar ke otak, otot, liver bahkan pankreas.

Diabetes Melitus atau populer dikenal dengan penyakit kencing manis merupakan indikasi penderita diabetes yang disebabkan oleh tubuh yang kekurangan insulin atau sering pula dijumpai jumlah insulinnya cukup hanya saja tidak mampu bekerja dengan baik sebagaimana mestinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun