Solusinya adalah yang salah diperbaiki, dan anak juga dibangkitkan untuk lebih percaya diri bukan dihancurkan harga dirinya.
Jadi, jika Anda merasa sebagai orang tua yang hobi marah, sebaiknya belajar lagi masalah metodologi marah. Bahkan ada bukunya namanya Angry Management, kalau burung bahkan ada namanya Angry Bird. Hehehe..
Manajemen marah bahkan punya implikasi serius dalam dunia lain: kerja, perilaku nyopir di jalanan, manajemen stress, risiko depresi, dan problem psikologis lainnya.
Ada juga risiko bahwa marah dipicu ketidakseimbangan hormonal dalam diri tubuh. Dan bisa memicu sakit jantung alias berhenti berdetak mendadak. Bisa saja itu karena marah yang dikatakan sebagai passive aggresive, marah namun ditujukan kepada diri sendiri.
Active aggresive adalah kecenderungan menyerang orang lain, bisa dengan penuh kemarahan.
Passive aggresive adalah marah kepada diri sendiri sehingga depresi, stress, bahkan bisa tendensi ke bunuh diri.
Anak yang sering dimarahi juga perlu melakukan koreksi diri. Mengapa, dan bagaimana solusinya.
"Kamu ngerti nggakkkkk?!" teriak saya.
Lhooo nyang ini bercanda ya....
Semoga kita semua menjadi orang tua yang paham manajemen marah, dan kalau sebagai anak ya juga paham bagaimana berupaya memperbaiki sikap perilaku dan wawasan kehidupan ke masa depan.
(18.11.2022-Endepe)
Referensi:
Priyohadi, Nugroho Dwi., 2011, Mengasihi Anak Sepenuh Hati, Yogyakarta: Pustaka Rahmad dan Penerbit Panduan.