Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Bola

Korban Kanjuruhan Aremania Satu Jiwa; Bukan Konflik Suporter

2 Oktober 2022   13:27 Diperbarui: 2 Oktober 2022   19:37 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Aremania Satu Jiwa (dokpri)

Dunia sepakbola berduka. 

Berita yang dikesankan kerusuhan Arema FC vs Persebaya Surabaya dan konon menjadi sebuah peristiwa paling kelam untuk sepakbola Indonesia. 

Versi akar rumput  = tidak ada kerusuhan, sebab penonton yang ada itu adalah Aremania yang terkenal tertib dan damai, salam satu jiwa adalah slogan yang meluas. Sementara, suporter Bonekmania dari Surabaya juga tidak ada di tempat, sebab sudah dilarang hadir karena ada kejadian di Stadion Sidoarjo sebelumnya. Lihat link: 

Supoter Bonekmania di Sidoarjo 29 September 2022

Namun, pada kenyataannya memang banyak jatuh korban di Malang tersebut. Dengan korban terus bertambah hingga dikabarkan sampai 153 orang meninggal dunia, maka kekacauan  di Stadion Kanjuruhan itu pun bisa dikatakan menjadi tragedy sepakbola paling mematikan kedua di dunia setelah di Peru pada tahun 1964 dengan korban 328 orang. Penyebab kala itu, gol Peru dianulir oleh hakim, ketika melawan Argentina dalam laga Piala Dunia. 

Kembali ke Malang, kota yang saya sering hilir mudik ke sana, Aremania sudah terkenal solid dan tidak anarkis. Entah mengapa dalam hal ini diwartakan ricuh.  

Seperti yang diwartakan secara umum , laga Arema vs Persebaya berakhir ricuh di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB. 

Konon hal itu bermula dari para suporter yang masuk ke lapangan karena kecewa Arema takluk 2-3 dari Persebaya.

Versi akar rumput: warta dari akar rumput mengatakan, bahwa yang ke lapangan hanya segelintir orang, namun tiba-tiba ada tembakan gas air mata ke tribun semua sektor. Kemudian berdengung bahwa pintu akan ditutup. Maka meluaplah kerumunan supoter lari ke lapangan untuk menghindari gas air mata. 

Warta lain mengatakan bahwa kerusuhan antara suporter yang masuk ke lapanagn dan petugas keamanan pun terhindar. Gas air mata lantas dilepaskan polisi untuk mengatur situasi. Namun, gas air mata justru membuat suporter panik dan segalanya semakin kacau.

Versi akar rumput: gak ada kerusuhan suporter, semua suporter adalah aremania, kerumunan terjadi karena pada lari menghindari gas air mata. 


Bagaimana kejadian yang sebenarnya? 

Silakan dicari ke Tim Pencari Fakta PSSI dan atau Kepolisian. 

Yang jelas kita semua sedih karena kejadian memilukan sekaligus memalukan (bagi aparat keamanan karena tidak mampu menjamin keamanan,  yang dikatakan karena kalah jumlah), dan pada akhirnya negara kita juga disorot kembali.

Innalillahi wainnailaihi rajiun. (***) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun