RAMADHAN TERPAKSA MASUK SURGA DI GREEN HOUSE YOGYAKARTA
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Maka banyak muslim dihimbau dan diidealkan untuk sepenuh hati beribadah untuk mencapai ridho Ilahi Rabbi.
"Sebenarnya kalau kita mau menuruti hati, rasanya berat juga sedang menonton Liga Eropa atau Liga Spanyol di kisaran jam 0300 -- 0500 dini hari, eh malah ada panggilan imsak dan subuh, maka ya tidak ada pilihan terpaksa kita ke masjid, meskipun hati kita masih nyanthol ke pertandingan sepakbola, "ungkap Ustadz H Mangun B di masjid Al Akhdor Perumahan Green House Karangkajen Mergangsan Yogyakarta.
Ustadz yang tampil serius tapi jenaka ini menambahkan, "Lebih baik kita shalat namun kurang khusuk, ketimbang shalat benar-benar khusuk, sebab orang yang shalat tidak khusuk karena pikiran teringat-ingat pertandingan sepakbola Manchester United lawan Liverpool, sama halnya berjuang berjihad mengalahkan hawa nafsunya, yang maunya menonton bola, namun terpaksa ikut shalat subuh berjamaah, ada perjuangan berat di situ, yang penting tetap shalat jamaah biarpun terpaksa."
Jamaah seketika tertawa terbahak-bahak. Ada nalar dan logika yang masuk akal.
"Bapak ibu sekalian, terpaksa itu tidak selalu jelek ya, terpaksa masuk surga ya itu lebih baik ketimbang ikhlas tapi neraka, "imbuhnya.
Rupanya Ustadz H Mangun tersebut menggunakan retorika Gus Baha atau Kyai Haji Bahaudin Nursalim, yang sangat viral di youtube. Gus Baha adalah ulama yang menekankan bahwa beribadah itu lebih baik agak terpaksa, ketimbang ikhlas namun malah tidak beribadah. Ikhlas beribadah itu penting, kalau belum ikhlas ya harus terus beribadah biar nanti belajar ikhlas.
"Saya senang dengan tausiyah begini, nalar mudah dicerna dan jamaah menjadi terpacu untuk terus ke masjid, biarpun agak terpaksa karena ngantuk atau lelah, "sahut Ustadz Iwan Hermawan, aktivis Masjid Al Akhdor yang juga pernah dikenal sebagai Ketua RW 023 dan sangat dekat dengan masyarakat.
"Alhamdulillah, ini penceramah yang membuat kami semakin semangat ke masjid, dan juga melatih anak-anak serta remaja perumahan untuk terus mencintai masjid, ya meskipun di awal mungkin terpaksa karena maunya aktif kegiatan lain atau sekedar main gadget di rumah, semoga awalnya terpaksa, lama-lama akan terbiasa dan menjadi budaya shalat jamaah di masjid dengan semangat Ramadhan, "ujar Bapak Bambang Setiawan, fotografer masjid Al Akhdor yang rajin mengabadikan momen-momen menarik di kegiatan Ramadhan.
Sementara itu Ustadz Fahrudin selaku Ketua Takmir Masjid menyatakan kebahagiaannya karena gairah Ramadhan menyebabkan masjid semakin makmur dengan banyak kegiatan.