Hidup saya sudah melampaui ekspektasi. Jadi saya harus lebih banyak bersyukur dan memohon ampunan.
Pergi ke luar negeri, akhirnya terkabul. Bahkan saya pernah sebagai Course Director yang merancang program Short Course dengan tailor made bersama Mitra dari Belanda.
Juga sebagai eksekutor program master degree yang mengirimkan 89 orang sekolah S2 di luar negeri.
Menjadi dosen sudah terkabul, bahkan menjadi Ketua Sekolah Tinggi.
Pingin S2, bahkan bisa lulus S3 dari universitas negeri yang juga prestisius.
Jadi kalau masih ada yang merendahkan, alhamdulillah sebagai bahan koreksi diri.
(2) Bertemu ahli syukur, Bapak Jacob Utama
Sebuah pertemuan yang tidak sengaja. Juga imajinatif dan virtual. Sebuah buku sangat menyentuh saya, "Syukur Tiada Akhir".
Saya sudah "mengawai" beliau sejak belia. Saya suka membaca Bobo, dan remaja saya suka HAI, bahkan senang menulis di kolom remaja dengan honor ketika itu, 15 ribu rupiah. Sekitar tahun 1980-an.
Banyak sekali ketika itu.