Ada benarnya juga. Kita ini manusia tidak penting, yang penting adalah amal perbuatan kita.
Di sisi lain, muslim mengajarkan adanya muhasabah diri. Refleksi dan kontemplasi, apa yang perlu dicatat untuk semakin meningkatkan rasa syukur.
Dan terus beristighfar atas ketidakmampuan berbuat baik lebih banyak. Sebab, pasti ditemui keterbatasan.
Beberapa keajaiban saya ingin mencatatnya. Tujuh keajaiban hidup yang saya alami.
Katakanlah demikian. Semoga bukan sebagai pameran kisah, melainkan sebuah ibroh (pembelajaran) bahwa sesuatu yang kelihatannya tidak mungkin, pada suatu ketika, akan menjadi mungkin dan bahkan Anda sendiri yang akan menjalaninya.
(1) Hidup melampaui ekspektasi
Hal-hal ajaib, sepertinya demikian. Namun banyak kejadian hidup melampaui ekspektasi. Memang ajaib.
Pada tahun1988-1989, saya bertemu dengan siswa Program AFS dari Kanada, namanya Jocelyn Iannarelli. Setiap ada interaksi, saya merasa heran dengan dunia Barat yang direpersentasikan oleh Jocelin.
Singkat kata, sayajadi pingin ke dunia Barat baik di Kanada atau pun Eropa.
Namun, rasanya mustahil. Bagaimana caranya?
Dalam perjalanannya, seorang dosen pembimbing KKN saya pada tahun 1995 di Universitas Gadjah Mada memberikan motivasi kepada saya.