Ada-ada saja kelakuan BIGOS (Biang Gosip) di kantor-kantor atau organisasi mana pun. Organisasi yang memelihara orang dengan hobi ghibah alias bergosip, kadang sampai ke kategori fitnah karena bergosip tidak menggunakan data akurat, risikonya adalah kantor hirukpikuk dalam senyap karena di setiap sudut ruangan virtual ada gosip-gosip hasilobralan barang tidak laku karena mall tutup di musim pandemi.
Seperti kisah rekan saya yang bikin geli.
"Ada seorang ibu muda - sebutlah Nyonya X - mengatakan kepada saya, pak saya digosipkan berselingkuh dengan Bapak, bagaimana komentar Bapak, - ini bagaimana ..... "ungkapnya kepada saya ketika itu. Sebut nama bapak itu John Wick.
Saya pun tertawa terbahak mendengar cerita John Wick itu.
"Lantasi bagaimana reaksimu, "tanya saya.
John Wick lantas berkisah, awalnya dia merasa terhina atas gosip itu. Ketika ditelusuri, sumber gosipnya ternyata lebih hina dari gosipnya.
Selain karena John Wick bukan tipe ngragas, alias makan istri orang, juga John Wick sudah lama membiasakan diri jauh dari kejahatan utama laki-laki "Mengganggu istri orang".
Singkat cerita, gosip itu bisa muncul karena John Wick banyak mempercayakan disposisi pekerjaan ke Nyonya X dan bukan ke Nyonya Y.
Rupanya Nyonya Y merasa dikesampingkan, dan karena juga kurang kesibukan, akhirnya berkreasi cerita-cerita kalau John Wick sering mendelegasikan tugas ke Nyoya X itu karena affairs.
"Saya mau jengkel kepada Nyonya Y juga kasihan karena begitu bodohnya dia sehingga kisah bualannya juga bodoh, namun tidak jengkel kepada pencerita ini alias Nyonya X juga gimana lha wong gak ada gerak fisik atau jejak rahasia kok ya konfirmasi masalah selingkuh ini..., "ungkap John Wick kepada saya.
Saya pun geleng-geleng kepala. Kok ya bisa kaum berdaster itu saling kompetisi dekat dengan atasan, namun caranya saling bergosip demikian? Ya tidak semua, kalau pembaca Kompasiana semua baik-baik saja, kecuali yang tidak. hehehe...