Belanja apa saja menjelang lebaran? Mungkin tidak akan belanja apa apa. Sebab semua belanja masih rutin biasa saja. Baju baru ya biasa bukan sesuatu yang istimewa. Roti roti kue ya biasa bukan hal yang istimewa. Sarung sajadah mukena ya bagaimana ya itu biasa. Yang tidak biasa adalah banyaknya larangan berkerumun yang membuat keki antara patuh disiplin dengan melihat realita lain banyaknya pelanggaran.
Kalau kelaziman belanja lebaran ya hanya ada 3.
(1) Stok makanan minuman sebanyaknya secukupnya.
Meski tamu dilarang masuk karena pandemi namun bisa jadi tetap akan ada. Maka menyediakan makanan minuman ala kadarnya sebagaimana kelaziman lebaran adalah yang perlu dilakukan. Setidaknya bisa dikonsumsi sendiri jika memang semua tamu sanak saudara adalah rakyat yang patuh disiplin tidak akan berkunjung apalagi berkerumun.
Sebetulnya lebaran kali ini dapat dikatakan mencekam karena larangan mudik, semau orang divaksin masih harus PCR antigen dan surat keterangan bebas covid19, sementara hasrat sebagai manusia biasa yang ingin belanja dan berkumpul dengan sesama manusia juga masih ada.
Stok makanan minuman yang berlimpah di rumah mungkin sebagai penghiburan kalau gak ada tamu ya tamu-tamuan sendiri.
(2) Baju baru ? Alhamdulillah kalau ada, kalau gak ada ya gak apa-apa lebaran masih banyak akan ditemui. Optimis saja kalau tidak bisa lebaran kali ini karena ketakutan ke mall, takut bertemu orang, takut memegang uang, dan sebagainya, cukup di rumah saja nyantai nonton televisi yang isinya mungkin sama: keributan mengenai kerumunan dan keterangan dari aparatur kepolisian tentang penyekatan dan sejenisnya.
(3) Mobil baru? Alhamdulillah jika mampu di tengah potongan pajak. Namun mobil ya biasa saja masih ada mobil yang lama.
Belanja di lebaran 1442 H atau Mei 2021 ini lebih banyak mewartakan penderitaan karena semua larangan seperti tidak masuk akal, sebab di satu sisi rakyat ingin tradisi berkumpul biar imunitas meningkat, namun berpeluang dikejar-kejar aparat karena larangan berkumpul.
Sedangkan bagi yang biasa-biasa saja, ya lebaran tetap senang dengan protokol kesehatan, belanja seperlunya, ada diskon ya gak usah diikuti lebih baik uang ditabung, dan larangan mudik malah menjadi baik karena ada alasan untuk tidak mudik dan uang jadi ditabung lagi.
