Maka dalam tafsir ini dikatakan bahwa sebutan ribuan itu menunjukkan jumlah yang besar, sedangkan jumlah pasukan muslim yang hanya 300 an melawan pasukan kafir yang jumlahnya 1000-an, juga menunjukkan bahwa waktu itu peradaban muslim sudah mengenal angka dan matematika. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadist berikutnya, bahwa kedatangan ribuan malaikat lainnya menyusul mereka yang seribu itu secara berturut-turut.
Peristiwa tersebut memang terjadi dalam Perang Badar, seperti yang dikenal bahwa para malaikat ikut perang hanya dalam peperangan Badar. Said ibnu Abu Arubah mengatakan bahwa pasukan kaum muslim mendapat bala bantuan lima ribu malaikat dalam Perang Badar.
Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra yang mengatakan bahwa para malaikat datang membantu Nabi Muhammad SAW dengan memakai tanda kain bulu.
Maka Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya mengenakan tanda pula pada diri mereka dan kuda-kuda mereka seperti tanda yang dipakai oleh para malaikat.
Perang Badr adalah kisah yang mewartakan pesan dari langit, bahwa sepanjang akidah menyatu nyawiji kepada Hyang Maha Tunggal atau Gusti Hyang Murbehing Dumadi, atau Tuhan Yang Maha Esa, maka pertolongan-Nya akan selalu datang. Meskipun jumlah kita sedikit. Namun pertolongan Allah SWT jauh berlipat sehingga masalah akan dapat diseleseikan.
Dalam sebuah riwayat dikabarkan Nabi juga telah bersabda ketika perang Badar selesei, "Kita telah menuntaskan jihad kecil, sekarang kita menuju jihad yang lebih besar."
Dan yang lebih tinggi dari jihad adalah melawan hawa nafsu untuk taat kepada Allah SWT dan menyelamatkannya dari keinginan-keinginannya.
Dalam riwayat yang lain yang diriwayatkan oleh Jabir r.a. berapa orang yang baru pulang dari perang datang kepada Rasulullah SAW Rasulullah SAW bersabda. "Kedatangan kalian sangat bagus karena kalian datang dari jihad kecil menuju jihad besar, yakni mujahadah seorang hamba terhadap nafsunya sendiri." (At-Tasyarruf:2)
Maka puasa Ramadhan adalah sebuah medan perang yang sangat besar dalam melawan hawa nafsu. Dan manakala orang diuji dengan penipuan atau kriminalitas di bulan Ramadhan, maka ia sabar menghadapinya maka ia akan lulus memerangi hawa nafsunya.
Sementara pelaku penipuan dan kriminalitas di bulan Ramadhan, ibarat musuh muslim yang adalah syetan berupa fisik manusia, tersebab syetan yang berupa jin sudah dibelenggu selama bulan Ramadhan.