Tidak ada pilihan kita di era pandemi ini. Bulan puasa memasuki 10 hari ke dua dan hampir semua bunyi-bunyian di luar melarang kita melakukan kelaziman pra pandemi yakni jalan jalan, mengobrol bersama, reriungan, wisata, berkerumun ngabuburit, bahkan shoft jamaah shalat yang dulu harus rapat dhempet-dhempetan sekarang malah harus longgar dan berjarak.
Jadi kalau ramadhan ini di rumah saja, memang juga mau ke mana? Tidak ada pilihan memang harus di rumah saja. Namun ada banyak opsi kegiatan yang bisa dilakukan;
(1) ngaji online
Dengan pandemi yang menggigit, memang sisi lain menjadi pembenaran bagi muslim untuk memperbanyak ngaji secara online. Baik ngaji quran, atau pun ngaji kepada ustadz via youtube atau medsos lainnya. Sudah terbiasa ngaji bagi yang selama pra pandemi ngaji, ya meski sekarang dikerangkeng di rumah ya tetap ngaji. Selalu ada cara untuk ngaji bagi setiap muslim yang hatinya memang sudah terikat dengan agamanya.
(2) menulis sesuatu yang bermanfaat
Kompasiana menjadi salah satu alternatif penuangan ide atau kreasi tulisan meskipun kadang ada masa blocking idea alias macet pet gak tahu mau menulis apa. ALhamdulillah tertolong dengan tematik tulisan, meskipun ya belum tentu dapat menghasilkan karya yang banyak dan berkualitas. Seperti ayam petelur dengan ayam kampung, petelur sangat produktif sedangkan ayam kampung natural, telurnya berbeda. Namun bukankah kita nih bukan ayam-ayaman .. jadi mau nulis ya silakan mau tidak ya silakan.
Secara teori menulis itu melampiaskan hasrat untuk mengobrol. Mengobrol dapat drop let alias muncrat ludah, apalagi puasa air liurnya bisa bau, maka menulis di rumah dengan konten yang positif adalah pilihan sangat baik ketika ramadhan hanya di rumah saja.
(3) monitor info terupdate
Dunia hanya selebar layar gadget, seluas display monitor komputer. Maka semua traffict informasi tidak perlu bergunjing ke tetangga, cukup tanya di monitor langsung ada banyak jawaban meski tidak semuanya valid. Perlu rek ricek. Misalnya berita yang menyebut kapal selam kita terkenal rudal bawah air, dan nalar yang tidak mungkin tetiba kapal selam milik negara kita yang orangnya sudah pinter-pinter kok tetiba ilang dan kecelakaan. Teriring duka mendalam, sebagaimana pesawat Malaysia yang juga pernah dikabarkan tertembak rudal, maka kita pun berharap ada info valid tentang penyebab kapal selam sampai mengalami kecelakaan fatal tersebut.