Lainnya ya sekedar main-main kartu saja. Sampai sekarang bermain kartu ini sebagian masih ada. Terutama ketika cangkrukan atau lagi nganggur. Bukan sok sibuk, namun saya sekarang hampir jarang sekali bermain kartu ini. Rasanya memang hanya wasting time dan kontra produktif.
Namun ehh... kok ya malah ada yang sampai taruhan.
Itu cerita kana-kanak dulu semasa Ramadhan. Memang ada juga yang mengisi waktu menunggu magrib dengan bermain ala anak-anak ketika itu.
(4) Tadarusan di mushola lebih banyak tidurnya
Nah kalau ini memang aktivitas yang positif. Namun ya namanya anak-anak. Baru satu rukuk atau satu chapter, atau satu Surat dalam Juz Ammama, kalau ngajinya rama-rame tanpa guru, pasti langsung ditimpuk dengan reriungan gojek guyon bercanda rame-rame. Ada yang main sarung ala bajak laut, dan sebagainya.
Kalau ada guru atau ustadz, baru pada serius mengajinya.
Masa kecil yang tidak terulang. Semoga hari-hari menjelang akhir jaman ini, semua orang akan semakin aktif produktif mengisi waktu minimal semasa Ramadhan dengan mengaji atau tadarusan. Alhamdulillah jika berlanjut terus nantinya.
Selamat berpuasa Ramadhan terus beriman bersemangat menggapai keridhaan Nya. (18.04.2021/Endepe)