Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Puasa dan Salah Konsep tentang Diet

11 April 2021   16:06 Diperbarui: 11 April 2021   21:31 1713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunakan sehat dan senggang untuk ibadah (Dokpri) 

Apakah dengan puasa, lantas orang akan mencapai berat badan ideal? Begitu pertanyaan awam yang berkembang. Tidak heran, sebagian orang bahkan non muslim pun, ikut berpuasa Ramadhan karena ada rewards lain: senang ketika waktu berbuka, dan senang karena berat badan dapat berkurang dengan signifikan. Artinya, makan enak, dan berat badan seimbang. Benarkah demikian?

"Puasa memang menyehatkan, namun jika itu dikaitkan dengan diet, maka harus dihitung dulu berapa kalori yang ia santap di waktu berbuka atau pun sahur," ungkap Sunardi Siswomiharjo, senior peneliti nutrisi di Nestle yang juga mahasiswa S3 Doktoral di Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada. Sunardi, biasa dipanggil Oom Nardi dalam komunitas Gembul, berbagi masalah nutrisi, diet, dan puasa di forum Gembul Knowledge Sharing (11/4/2021) pukul 13.00 - 16.00. 

Dimulai dengan kutipan hadist, bahwa manusia banyak yang lengah ketika diberi anugerah sehat, dan waktu luang. Sebagian besar hanya menghabiskan waktu percuma, hanya untuk bersenang-senang. Padahal, waktu sehat dan waktu senggang, dapat digunakan untuk kegiatan yang migunani tumraping liyan, berbagi, peduli, dan tentu saja saling memotivasi untuk tersu berbuat kebaikan. 

Oom Nardi memulai dengan menjelaskan adanya 4 kondisi manusia terkait kesehatan. Yakni ada yang sakit, tidak sakit, sehat, dan bugar. Kondisi ini mewartakan bagaimana triangle pengaruh kesehatan terhadap jiwa raga manusia.

(1) Nutrition. Sejauhmana kandungan nutrisi yang diperlukan tubuh, akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Jika sesuai kebutuhan dan tuntutan gizi, maka badan akan mencapai setidaknya tidak sakit, akan naik ke status sehat, dan selanjutnya bugar. Kebugaran ini, akan terkait faktor kedua yang mempengaruhi manusia, yakni olah raga (excercise), dan kualitas tidur (sleep)

Kualitas badan kita tidak sekedar sehat (Dokpri) 
Kualitas badan kita tidak sekedar sehat (Dokpri) 

(2) Excercise. Banyak orang merasa malas berolah raga. Hal ini bisa jadi karena asupan nutrisi tidak seimbang, sehingga tubuh tidak bugar meski sehat. Maka, perlu nutrisi, lantas rajin excercise, dan jangan lupa istirahat yang cukup.

Sayur buah memang kebutuhan utama (dokpri) 
Sayur buah memang kebutuhan utama (dokpri) 

(3) Sleep. Banyak orang mengira, istirahat cukup adalah tidur yang pules. Meski hanya sekejap. Padahal, volume tidur pun terbukti berpengaruh terhadap kebugaran, dan kesehatan. 

Orang kurang tidur, terancam kena serangan jatung, atau degeneratif, yang menyebabkan usia lebih pendek dibanding dengan yang cukup tidurnya. Ini dikenal sebagai PTM, penyakit tidak menular, yang semakin mengancam generasi muda akibat ketidakseimbangan nutrisi. olah raga, dan tidur. 

PUASA MENYEHATKAN 

Kondisi puasa, yang paling penting memang "menyegerakan berbuka", dan "mengakhirkan sahur".

Hadist tersebut menandakan bahwa ketika berpuasa, ada proses detoks dan pengendalian asupan nutrisi. Maka ketika waktu berbuka, yang notabene adalah jam biologis untuk berbuka puasa, disunahkan mensegerakan sehingga tubuh segera kembali bugar. Nah, yang paling penting adaah jangan sampai berbuka secara berlebihan, apalagi makanan penuh minyak, gorengan, dan banyak pengawet dan pewarna. Lebih baik buah sayur, baru ke karbo dan protein lainnya.

Mengakhirkan sahur, dimaksudkan tubuh akan mencadangkan energi ketika durasi waktu puasa di kisaran 13 - 14 jam dari pukul 04.00 - 1730 (subuh ke magrib).  Juga sangat dihimbau tidak tidur ketika bakdo subuh, sebab risiko perut akan sebah penuh makanan yang belum dicerna bakdo sahur. 

Nah, mengisi dengan mengaji, membaca kitab suci, dan jika tidak ya menyimak tilawah adalah aktivitas yang baik sambil menunggu hari terang bakdo sahur dan subuh. Jalan-jalan pagi ringan, juga disarankan sehingga darah akan mengalir deras, meningkatkan kebugaran dan kesehatan.

Jadi, dengan puasa ya bisa saja diet tercapai. Namun yang paling  penting, nutrisi dijaga, dan excercise juga dilakukan.  Jangan sampai puasa melampaui jam berbuka, tubuh pun bisa  gemeteran karena kurang nutrisi. Seimbangkanlah antara puasa dan asupan nutrisi. Bukan lantas diet habis-abisan dengan alasan puasa. 

Lemas selama puasa? Ya itulah ujian. Sepanjang sahur dan buka puasa disiplin dilakukan, jam biologis itu sudah berirama sehat. Selamat menyambut Ramadhan 1442 H, semoga semakin sehat selalu. (11.04.2021/Endepe) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun