Kondisi puasa, yang paling penting memang "menyegerakan berbuka", dan "mengakhirkan sahur".
Hadist tersebut menandakan bahwa ketika berpuasa, ada proses detoks dan pengendalian asupan nutrisi. Maka ketika waktu berbuka, yang notabene adalah jam biologis untuk berbuka puasa, disunahkan mensegerakan sehingga tubuh segera kembali bugar. Nah, yang paling penting adaah jangan sampai berbuka secara berlebihan, apalagi makanan penuh minyak, gorengan, dan banyak pengawet dan pewarna. Lebih baik buah sayur, baru ke karbo dan protein lainnya.
Mengakhirkan sahur, dimaksudkan tubuh akan mencadangkan energi ketika durasi waktu puasa di kisaran 13 - 14 jam dari pukul 04.00 - 1730 (subuh ke magrib). Juga sangat dihimbau tidak tidur ketika bakdo subuh, sebab risiko perut akan sebah penuh makanan yang belum dicerna bakdo sahur.
Nah, mengisi dengan mengaji, membaca kitab suci, dan jika tidak ya menyimak tilawah adalah aktivitas yang baik sambil menunggu hari terang bakdo sahur dan subuh. Jalan-jalan pagi ringan, juga disarankan sehingga darah akan mengalir deras, meningkatkan kebugaran dan kesehatan.
Jadi, dengan puasa ya bisa saja diet tercapai. Namun yang paling penting, nutrisi dijaga, dan excercise juga dilakukan. Jangan sampai puasa melampaui jam berbuka, tubuh pun bisa gemeteran karena kurang nutrisi. Seimbangkanlah antara puasa dan asupan nutrisi. Bukan lantas diet habis-abisan dengan alasan puasa.
Lemas selama puasa? Ya itulah ujian. Sepanjang sahur dan buka puasa disiplin dilakukan, jam biologis itu sudah berirama sehat. Selamat menyambut Ramadhan 1442 H, semoga semakin sehat selalu. (11.04.2021/Endepe)