Pada Suatu pagi/ Ketika matahari mungkin tidak bersinar lagi/
tubuhku tak akan ada lagi/ ditinggalkan jiwa yang melayang pergi/
berpulang ke haribaan Ilahi/ namun dalam sajak dan puisi ini/ ingin kurengkuh semua tidak kan kubiarkan sendiri/
Hingga kelak juga hari nanti/ dengus nafas juga tidak terdengar lagi/namun ingin terus kusampaikan/
pengharapan terhadap arti kehidupan/ yang bersambut kematian/ diselingi kesakitan/ dan juga kegembiraan/
pekik sorak/ dan juga sendu kesedihan/
demikian waktu hanya akan berjalan begitu/ dan bahkan semua manusia akan merugi/ kecuali yang sedikit/
semua manusia akan merugi/ kecuali yang sedikit/
yang padanya selalu berpikir/ dan jiwanya selalu berdzikir/ tidak ada yang diingatnya/ kecuali Pencipta/
dan di antara rangkaian kata/ tebaran penuh makna/
tidaklah kehidupan ini nyata/ kecuali hanya atas emban amanah Nya/
tidaklah sebuah perjalanan/ kecuali akhirnya berpulang/
hingga tidak kan lagi dijumpai/ pedih peri atas nafas dan peluh/
dan tinggal melihat catatan/ perjalanan duniawi yang singkat namun melelahkan/
berganti jalan yang lama tanpa ada kesudahan/
masihkah kau sadari itu?/
ketika pagi tidak akan kembali lagi?/
..................................................................................................................................................(11.04.2021/Endepe)