Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suatu Pagi

11 April 2021   04:12 Diperbarui: 11 April 2021   07:46 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Suatu pagi/ Ketika matahari mungkin tidak bersinar lagi/

tubuhku  tak akan ada lagi/ ditinggalkan jiwa yang melayang pergi/

berpulang ke haribaan Ilahi/ namun dalam sajak dan puisi ini/ ingin kurengkuh semua tidak kan kubiarkan sendiri/

Hingga kelak juga  hari nanti/ dengus nafas juga tidak terdengar lagi/namun ingin terus kusampaikan/

pengharapan terhadap arti kehidupan/ yang bersambut kematian/ diselingi kesakitan/ dan juga kegembiraan/

pekik sorak/ dan juga sendu kesedihan/

demikian waktu hanya akan berjalan begitu/ dan bahkan semua manusia akan merugi/ kecuali yang sedikit/

semua manusia akan merugi/ kecuali yang sedikit/

yang padanya selalu berpikir/ dan jiwanya selalu berdzikir/ tidak ada yang diingatnya/ kecuali Pencipta/

dan di antara rangkaian kata/ tebaran penuh makna/

tidaklah kehidupan ini nyata/ kecuali hanya atas emban amanah Nya/ 

tidaklah sebuah perjalanan/ kecuali akhirnya berpulang/

hingga tidak kan lagi dijumpai/ pedih peri atas nafas dan peluh/ 

dan tinggal melihat catatan/ perjalanan duniawi yang singkat namun melelahkan/

berganti jalan yang lama tanpa ada kesudahan/ 

masihkah kau sadari itu?/

ketika pagi tidak akan kembali lagi?/

..................................................................................................................................................(11.04.2021/Endepe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun