Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Mitigasi Risiko jika Kompasiana Shut Down

21 Maret 2021   22:48 Diperbarui: 21 Maret 2021   23:40 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perlu lebih akademik dan juga populis (foto: kompasiana.com)

Bukan tidak mungkin ini terjadi. Jika tidak sengaja, maka ada kemungkinan sistem IT yang dikelola masih rentan diserang. Namun jika disengaja, bisa jadi memang ada kebijakan untuk menutup webblog Kompasiana. Apakah mungkin terjadi, ya mungkin saja meskipun saat ini masih sangat perkasa dan saya pun tetap cinta Kompasiana. Namun ini saya hubungkan dengan setidaknya 3 hal sebagai berikut, berupa pokok pikiran dan opini saya lho ya...;

(1) Perubahan dari web gratisan menuju premium. Saya mengalami ya agak pahit sedikit, meskipun ya gak juga. Namun tetap sedih. Kalau ada yang sama, silakan dibuka di web www.picturetrail.com/nugrohodp, yang dulu sebagian foto-foto traveling saya taruh di situ. Setelah berulangkali merencanakan akan menutup web tersebut, ternyata betulan web ditutup dan konten diusung ke semacam terminal sementara. Dan jika kita bermaksud mengambil foto yang adalah milik kita sendiri, maka akan dikenakan biaya. 

Belajar dari ini, maka ada kemungkinan di masa depan blog gratisan akan ditutup dan digantikan blog berbiaya. Platform bisa saja sama, namun dengan blog berbiaya, maka konten-konten yang hanya bikin penuh display blog, akan difilter dengan - paling tidak - yang mau mengisi konten harus membayar dulu. Seperti jurnal ilmiah yang dulu saya bahkan mendapatkan honor menulis, sekarang malah disuruh membayar. Padahal biaya risetnya sendiri juga mahal.

(2) Sebaiknya konten-konten yang kita pandang bagus, segera dipindahkan ke blog pribadi. Sebab, saya lihat sudah ada sebagian penulis atau Kompasianer yang - aslinya - cenderung protes atas beberapa kebijakan redaksional. Misalnya apa kriteria centang biru, ya meskipun sudah dijelaskan, namun ya pasti ada yang masih bertanya. Misalnya, mengapa ada yang sangat produktif di berbagai rubrik, yang notabene dia atau mereka itu berdonasi artikel, mengapa tetap centang hijau. Sementara ada yang viewernya sedikit, hanya karena "konsisten di rubrik tertentu", lantas diberikan centang biru. Hehehe.. berarti centang biru simbol elegansi kompasianer dunk? lha iya dunk... hawong dikatakan bahwa centang biru adalah dianggap memang lebih berbobot. Jadi, jika ada shutdown, bagi pecentang hijau stidaknya ada dokumen back up. 

(3) Sebaiknya Redaksi Kompasiana segera membuka rubrik atau kolom yang dibobot akademik tinggi, dengan Dewan Redaksi khusus. Dengan demikian, ada rubrik khusus yang memang artikelnya punya bobot akademik tinggi. Bukan sekedar dengungan politik yang diulang-ulang dan semua orang menuliskannya, termasuk saya yang awam ini . Hehehe... 

Jika ada Rubrik Akademik, Subrubriknya bisa Sosbudhum dan atau Ilmu Pengetahuan Alam, maka sekaligus Kompasiana akan menjaring kembali dunia kampus yang memang asal-usul sejarah Kompasiana ini. 

Rubrik populis ya tetap ada, namun jika ada Rubrik Akademik dengan platform seperti atau sekelas Jurnal Ilmiah, maka kampus akan berbondong-bondong turut insert ke Kompasiana. kampus di sini adalah kalangan akademisi. Bisa seperti researchgate.com, atau akademia.com.

Maka jika Kompasiana Shutdown, saya yakin back up data akan semakin berlapis karena kalangan Kompasianer semakin beragam. 

Nyuwun apunten jika kurang berkenan. Salam sehat sukses barokah migunani tumraping liyan. (21.03.2021/Endepe) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun