Wahai Allah Tuhan dari segenap alam semesta/ sungguh manusia hanyalah makhluk lemah hina/ hanya kepada-Mu aku mengadu akan lemahnya/ kekuatanku tidak ada/ hanya kepada-Mu kami berserah diri/ dan mengharap pertolongan tanpa henti/ di saat sekarang pandemi masih belum berhenti/
dan sedikitnya jalan yang dapat aku tempuh serta kehinaanku di mata manusia/ bagaimana mungkin manusia akan mulia sementara dia hanya makhluk/
yang tanpa daya/ hanya mampu berharap atas karunia-Mu/ dan memohon pertolongan-Mu/hanya itu/
Wahai Tuhan yang kasih sayangnya lebih besar dari para penyayang manapun/ Tidak ada kasih sayang melebihi kasih sayang-Mu/ tempat hamba bersungkur/ selalu berharap/ dengan penuh kekhawatiran/ dan malu/ karena selalu meminta kepada-Mu/
padahal Engkau selalu memberi/ tanpa diminta/ ibarat tebaran air udara dunia/ Engkau berikan kepada siapa pun di dunia ini/
Wahai Allah/ Engkau adalah Tuhan kaum yang tertindas dan tertekan/ dan Engkau adalah Tuhanku/ tempat kami berharap/ dan selalu berharap/
Kepada siapa selain kepada Engkau, kami hendak menyerahkan diri kami / kepada siapa lagi/ kami harus berserah diri/ hanya kepada Engkau/
Wahai Allah/ jikalau masih ada orang yang menindas dan menghinakanku/ Kepada siapa kami berharap kecuali kepada Mu?/
Virus dan para musuh kemanusiaan/ akan terus menghinakan kemanusiaan/ namun tidak ada yang menakutkanku/kecuali Murka-Mu/
Derita dan sedih yang kami alami/ tidak ada arti/ jikalau dalam naungan kasih sayangMu/ dan duka derita/
tidak akan berguna/ selama kami dalam lindunganMu/