Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ciri Wali Gus Baha

8 Maret 2021   05:05 Diperbarui: 8 Maret 2021   07:17 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gus Baha belajar tanpa henti mengenal hakikat hidup (Foto: assalafiyahbrebes.com)

Bagi yang awam/ cita-cita untuk menjadi wali adalah unik/ itu kalau tidak bisa dibilang sebagai lucu/ karena nalar kita tidak sampai/

namun tidak demikian dengan Gus Baha/ Sosok dai ulama unik yang selalu merujuk ke kitab lama/ dan juga hafidz al quran/

dijelaskan dengan gamblang/ saya ini cita-citanya sederhana/ yakni ingin menjadi wali/ menterjemahkan keagungan Ilahi/

menyampaikan berita gembira/ bahwa hidup di sini bukanlah utama/ hidup ini hanya transisi/ dan kita pasti akan melewati/

demikian gus baha berkisah/ kepada keluarga shihab dan shihab/ tentang hidup makna hidup dan krenteg atau keinginan/ 

Prof Dr Quraish Shihab sampai terkesima/ apakah ini yang mengundang banyak penyimak/ tayangan youtube yang selalu viral/

dengan penyimak penonton di atas angka jutaan/ tampil sebagai sosok sederhana di depannya?/

Wali itu/ kata prof Shihab/ memang tidak harus dengan sosok yang misterius/ atau bergaya sorban fisik dengan atribut lainnya/

wali adalah wakil dari kemahabesaran Tuhan/ mewartakan kebenaran/ kasih sayang/ harapan/ dan hakikat hidup sejati/ manusia tidak pernah mati/

namun ia akan terus bertanggung jawab/ terhadap apa yang diperbuatnya/


gus Baha apakah ia sudah menjadi wali?/ ataukah ia terus bercita-cita menjadi wali?/ manusia pasti tidak akan mengerti/

kecuali yang diberitahu/ karena manusia ilmunya tidak ada/ kecuali yang sedikit/

maka beruntunglah hamba yang berpikir/ berdzikir/ dibenaknya tidak ada yang ada / kecuali Hyang Maha Ada/

jadilah wali bagi dirimu sendiri/ menjadi warta kebenaran/ kasih sayang/ pengampunan/ dan welas asih/

dan gus Baha akan terus mewartakan/ bahwa ada kabar gembira dari langitan/ di balik semua penderitaan di dunia ini/

 atau bahkan semua kegembiraan ini/atau hiruk pikuk ini/ atau kesenangan ini/ atau ragam kejahatan dan kebaikan/

semua akan hilang/ kecuali yang engkau niatkan/ semata untuk  ngibadah kepada Nya/

menegur tanpa marah/ mengajar tanpa pamrih/ berbagi tanpa harap kembali/ cukup bersandar selalu ngibadah kepada Nya/ 

karena hakikat kita semua/ akan berpulang kembali//

...........................................................................................................................(08.03.2021/Endepe) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun